Wabah DBD Mengancam Pacet, Mojokerto: Bupati Gus Barra Bergerak Cepat!
-Baca Juga
Pengasapan (FOGGING) di Dusun Mungkut Desa Bendungan Jati Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, Senin 14 April 2025.
Pacet, Mojokerto - Keadaan darurat! Demam Berdarah Dengue (DBD) mengancam Dusun Mungkut, Desa Bendungan Jati, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Peningkatan kasus yang signifikan memaksa Bupati Mojokerto, Gus Barra, untuk langsung turun tangan. Dengan sigap, beliau memimpin kegiatan fogging (pengasapan) untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti, vektor penyakit mematikan ini.
"Saya mendapat laporan dari masyarakat Dusun Mungkut bahwa banyak warga yang terkena demam berdarah dan meminta dilakukan fogging," ungkap Bupati Gus Barra. Laporan tersebut menyebutkan peningkatan kasus DBD terjadi sejak awal musim pancaroba dan meningkat pesat setelah Lebaran.
Fogging yang dilakukan difokuskan untuk membasmi nyamuk dewasa. Namun, Bupati Gus Barra menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mencegah berkembang biaknya jentik nyamuk. Beliau mengingatkan kembali pentingnya penerapan prinsip 3M: Menguras tempat penampungan air secara teratur, Menutup rapat tempat penampungan air, dan Mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
"Fogging hanya efektif untuk nyamuk dewasa. Untuk jentik dan telur nyamuk, pencegahan melalui 3M sangat penting," tegasnya. Beliau juga mengimbau masyarakat untuk waspada mengingat saat ini merupakan musim DBD.
Selain melakukan fogging, Bupati Gus Barra juga mengunjungi warga yang sedang dirawat di rumah sakit akibat DBD. Beliau memastikan akses pelayanan kesehatan berjalan lancar tanpa kendala administrasi. Kunjungan ini menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap kesehatan warganya.
Kejadian ini menjadi alarm bahaya yang mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kewaspadaan terhadap penyakit DBD, terutama di musim pancaroba. Peran serta aktif masyarakat, dikombinasikan dengan langkah-langkah pemerintah, menjadi kunci untuk memutus mata rantai penyebaran DBD dan menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi generasi mendatang. Jangan biarkan demam berdarah merenggut kesehatan kita!
Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Pacet, Mojokerto, pada musim pancaroba ini memerlukan tindakan cepat dan terstruktur dari pihak Puskesmas Pacet.
Kepala Puskesmas Pacet Mojokerto Jawa Timur dr. H. Sucipto mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah: Surveilans dan Pemantauan Intensif: Aktifkan dan intensifkan sistem pelaporan kasus DBD dari semua fasilitas kesehatan (klinik, praktik dokter mandiri) di wilayah Pacet. Pastikan alur pelaporan cepat dan efisien.
Analisis Data Cepat: Lakukan analisis data kasus secara harian atau berkala untuk memetakan wilayah dengan peningkatan kasus tertinggi (hotspot), kelompok usia yang paling rentan, dan faktor risiko lingkungan yang mungkin berkontribusi.
Survei Vektor: Tingkatkan kegiatan survei jentik nyamuk Aedes aegypti di rumah-rumah warga, sekolah, tempat ibadah, dan tempat umum lainnya, terutama di wilayah hotspot. Petakan lokasi dengan Angka Bebas Jentik (ABJ) yang rendah.
Pemantauan Lingkungan: Identifikasi tempat-tempat potensial perindukan nyamuk seperti penampungan air terbuka, barang bekas yang menampung air, dan area dengan sanitasi buruk.
Pengendalian Vektor: Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Massal: Sosialisasi dan Mobilisasi Masyarakat: Gencarkan sosialisasi mengenai pentingnya PSN 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang plus tindakan pencegahan lain seperti menabur larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan kelambu, dan menanam tanaman pengusir nyamuk) kepada seluruh masyarakat melalui berbagai media (tatap muka, poster, media sosial, radio lokal). Libatkan tokoh masyarakat, perangkat desa/kelurahan, dan kader kesehatan.
Gerakan Serentak PSN: Adakan gerakan serentak PSN di wilayah-wilayah dengan kasus DBD tinggi, melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Pembentukan/Pengaktifan Juru Pemantau Jentik (Jumantik): Bentuk atau aktifkan kembali kelompok Jumantik di tingkat rumah tangga dan komunitas untuk melakukan pemantauan dan pemberantasan jentik secara mandiri. Berikan pelatihan dan pendampingan kepada Jumantik.
Larvasidasi Selektif: Lakukan larvasidasi (penaburan bubuk abate) pada tempat-tempat penampungan air yang sulit dikuras, terutama di wilayah dengan temuan jentik positif. Prioritaskan wilayah dengan kasus DBD tinggi.
Pengasapan (Fogging) Terfokus: Pengasapan harus dilakukan secara terukur dan terfokus hanya pada wilayah dengan transmisi DBD yang tinggi dan berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi (PE). Pengasapan bertujuan membunuh nyamuk dewasa pembawa virus, namun tidak efektif untuk jentik. Pengasapan harus diikuti dengan PSN yang efektif.
Tatalaksana Kasus: Penguatan Kapasitas Pelayanan Kesehatan: Pastikan seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas Pacet dan fasilitas kesehatan di bawahnya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam penanganan kasus DBD sesuai standar.
Penyediaan Sarana dan Prasarana: Siapkan fasilitas dan logistik yang memadai untuk penanganan pasien DBD, termasuk cairan infus, obat-obatan simptomatik, dan alat pemeriksaan penunjang jika diperlukan.
Rujukan yang Tepat: Tetapkan alur rujukan kasus DBD yang jelas ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi jika diperlukan penanganan yang lebih intensif.
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat: Edukasi Intensif: Lakukan edukasi kesehatan secara intensif kepada masyarakat mengenai: Penyebab dan gejala DBD. Cara penularan DBD. Pentingnya PSN 3M Plus sebagai cara pencegahan utama.
Cara melindungi diri dari gigitan nyamuk (menggunakan kelambu, pakaian tertutup, obat nyamuk). Kapan harus mencari pertolongan medis. Pelibatan Lintas Sektor: Bekerja sama dengan lintas sektor terkait seperti pemerintah kecamatan, dinas pendidikan, dinas lingkungan hidup, tokoh agama, dan organisasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD.
Pembentukan Kader DBD: Libatkan kader kesehatan dan relawan masyarakat untuk membantu dalam kegiatan sosialisasi, survei jentik, dan penggerakan PSN di tingkat komunitas.
Evaluasi dan Monitoring: Evaluasi Berkala: Lakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas langkah-langkah yang telah dilakukan berdasarkan data surveilans, laporan kasus, dan hasil survei vektor.
Umpan Balik dan Penyesuaian: Berikan umpan balik kepada petugas kesehatan dan masyarakat mengenai perkembangan situasi DBD dan sesuaikan strategi intervensi jika diperlukan.
Prioritas Tindakan Awal: Mengingat peningkatan kasus yang terjadi saat ini, Puskesmas Pacet sebaiknya memprioritaskan tindakan-tindakan berikut dalam waktu dekat: Validasi dan Analisis Cepat Data Kasus: Pastikan data akurat dan segera petakan wilayah risiko tinggi.
Sosialisasi Darurat PSN: Lakukan sosialisasi masif dan cepat mengenai PSN 3M Plus kepada masyarakat, terutama di wilayah dengan peningkatan kasus.
Survei Jentik Awal di Hotspot: Lakukan survei jentik secara cepat di wilayah dengan kasus terbanyak untuk mengetahui tingkat perindukan nyamuk.
Dengan langkah-langkah yang komprehensif dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan Puskesmas Pacet dapat mengendalikan peningkatan kasus DBD di wilayahnya pada musim pancaroba ini.
Writer Dion
Editor Djose