Mojokerto, Jawa Timur – Anggota TNI AD Kodim 0815 Mojokerto, Jawa Timur, bersama Tim Basarnas, BPBD Kabupaten Mojokerto, relawan, dan masyarakat, bahu membahu dalam evakuasi korban tanah longsor di jalur Sumber Brantas, Desa Pacet, Kabupaten Mojokerto menuju Cangar, Kota Batu, Jawa Timur. Bencana alam yang terjadi pada Kamis, 3 April 2025 di lereng Pegunungan Welirang ini mengakibatkan terputusnya jalur Pacet-Cangar, menghambat akses transportasi dan aktivitas warga.  Diduga, tanah longsor disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir, mengakibatkan tanah menjadi jenuh air dan labil.  Kondisi lereng yang curam dan  kurangnya vegetasi penutup tanah di beberapa titik juga diperkirakan menjadi faktor penyebab. Kejadian tersebut mengakibatkan pengguna jalan dua keluarga meninggal dunia di TKP. Tercatat 10 orang meninggal dunia. Satu Keluarga dari Sukodono Sidoarjo Jawa Timur dengan menggunakan kendaraan Innova reborn warna abu-abu berisi 7 orang dan korban lainnya satu keluarga pula menggunakan mobil Pickup Grand Max warna putih warga Dusun Urung Urung Desa Jati Jejer Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto berisi 2 orang dewasa dengan balita usia tiga setengah tahun. Korban sudah dimakamkan di TPU desa masing-masing pada hari Jum'at 4 April 2025.

Mayor Inf Suwandi, Kepala Staf KODIM (Kasdim) 0815 Mojokerto, memimpin langsung operasi evakuasi. Prajurit TNI AD, bersama tim gabungan, bekerja keras mengevakuasi korban dan membersihkan material longsor yang menutup jalan sepanjang kurang lebih 50 meter. Material longsor berupa tanah, batu, dan pohon tumbang mengakibatkan kerusakan jalan yang cukup parah dan membutuhkan perbaikan segera. Selain kerusakan jalan, beberapa rumah warga di sekitar lokasi juga mengalami kerusakan ringan akibat terjangan material longsor. "Kami di sini bukan sekadar menjalankan tugas, tetapi juga menjalankan amanah nurani sebagai tentara rakyat," tegas Mayor Suwandi, menekankan dedikasi dan kepedulian mereka terhadap masyarakat.

Kehadiran TNI di lokasi bencana menjadi bukti nyata komitmen negara untuk selalu hadir di tengah rakyatnya. Kerja sama yang solid antara prajurit TNI dan relawan diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi dan pemulihan wilayah terdampak. Kecepatan respon dan bantuan yang diberikan menjadi bukti nyata sinergi yang kuat dalam menghadapi bencana alam. Proses evakuasi dan pembersihan material longsor masih terus berlangsung hingga saat ini. Tim ahli geologi telah dikerahkan untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab longsor dan memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Brigjen TNI AD Kristomei Sianturi, Kapuspen TNI, melalui rilis tertulisnya menyatakan bahwa keterlibatan TNI dalam evakuasi korban bencana merupakan wujud nyata pengabdian kepada rakyat, sesuai amanat undang-undang. "TNI akan selalu siap digerakkan kapan pun dan di mana pun rakyat membutuhkan bantuan. Dalam situasi darurat, kecepatan, ketulusan, dan keikhlasan prajurit menjadi kunci utama dalam membantu saudara-saudara kita," tegas Kapuspen TNI. Pernyataan ini menggarisbawahi kesiapsiagaan dan komitmen TNI dalam menghadapi berbagai situasi darurat.

Kejadian ini menunjukkan pentingnya koordinasi dan kerja sama antar instansi dalam penanggulangan bencana. Semoga upaya bersama ini dapat meminimalisir dampak bencana dan memberikan bantuan yang optimal bagi para korban. Pemerintah daerah juga telah mendirikan posko bantuan untuk para korban dan masyarakat terdampak.

Rilis Kapuspen TNI Jakarta 

Editorial Djose