Prestasi Membanggakan Tim Aswaja Robotika Unhasy di KRTI 2024 Sebuah Perjalanan Menuju Puncak
-Baca Juga
Tim Aswaja ROBOTIKA Unhasy Tebu Ireng Jombang Jawa Timur Juara 3 Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI,) 2024.
Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024 telah menjadi saksi bisu atas perjuangan dan prestasi membanggakan Tim Aswaja Robotika Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy). Berlaga di Divisi Racing Plane, kompetisi bergengsi yang diikuti oleh 24 universitas terbaik di Indonesia, tim ini berhasil meraih juara ketiga, sebuah pencapaian luar biasa yang patut diapresiasi. Kemenangan ini bukan hanya sekadar prestasi, melainkan buah dari kerja keras, dedikasi, dan strategi yang matang.
Perjalanan Tim Aswaja Robotika menuju podium juara ketiga bukanlah tanpa tantangan. Bergabung dalam grup D yang dihuni oleh tim-tim kuat seperti UNESA dan Universitas Telkom, mereka harus berjuang keras untuk membuktikan kemampuannya. Meskipun sempat mengalami kekalahan melawan Universitas Telkom, keuletan dan strategi yang tepat membawa mereka meraih kemenangan atas UNESA dan keluar sebagai juara grup dengan poin sempurna. Keberhasilan ini menjadi modal berharga untuk menghadapi babak selanjutnya.
Babak 16 besar hingga 8 besar menjadi bukti nyata konsistensi dan peningkatan performa Tim Aswaja Robotika. Kemenangan telak atas Universitas Teknokrat Indonesia di babak 16 besar dan pembalasan atas kekalahan sebelumnya melawan Universitas Telkom di babak 8 besar menunjukkan mental juara dan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Sayangnya, perjalanan mereka terhenti di semifinal setelah mengalami kekalahan tipis melawan Politeknik Negeri Bali.
Namun, semangat juang Tim Aswaja Robotika tidak padam. Meskipun awalnya dinyatakan kalah dalam perebutan tempat ketiga melawan ITS, kejelian mereka dalam menemukan kejanggalan dalam keputusan juri dan keberanian untuk mengajukan banding akhirnya membuahkan hasil. Kemenangan yang diraih setelah banding tersebut semakin memperkuat nilai perjuangan dan integritas tim.
Prestasi gemilang ini tidak hanya membanggakan bagi Tim Aswaja Robotika, tetapi juga bagi Unhasy. Sebagai satu-satunya perguruan tinggi swasta berbasis Islam yang konsisten berpartisipasi dalam KRTI sejak 2019, Unhasy telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam pengembangan teknologi robotika. Dukungan penuh dari Wakil Rektor 2 Unhasy, Abdullah Aminuddin Aziz, dan Rektor Unhasy, Prof. Haris Supratno, menjadi bukti nyata apresiasi dan harapan besar terhadap tim ini.
Keberhasilan Tim Aswaja Robotika di KRTI 2024 merupakan inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Prestasi ini membuktikan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan strategi yang tepat, cita-cita setinggi apapun dapat diraih. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi tim untuk terus berinovasi dan meraih juara pertama di tahun mendatang. Selamat atas prestasi yang membanggakan!
Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) Divisi Racing Plane (RP) adalah kompetisi balap pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) yang menekankan pada kecepatan, kemampuan manuver, dan ketepatan dalam melewati lintasan yang telah ditentukan.
Dalam divisi Racing Plane, tim peserta ditantang untuk merancang, membangun, dan menerbangkan pesawat robot mereka melalui serangkaian gerbang (gate) atau pylon dalam waktu sesingkat mungkin. Pesawat harus mampu melakukan manuver yang lincah untuk melewati setiap rintangan dengan tepat dan cepat.
Penilaian dalam Divisi Racing Plane: Penilaian dalam kompetisi Racing Plane umumnya didasarkan pada beberapa aspek utama:
Waktu Tempuh (Lap Time): Ini adalah faktor penilaian utama. Tim dengan total waktu tempuh paling singkat untuk menyelesaikan sejumlah putaran (lap) yang ditentukan akan mendapatkan skor tertinggi. Setiap gerbang atau pylon yang terlewat akan dikenakan penalti waktu.
Ketepatan Melewati Gerbang/Pylon: Pesawat harus melewati setiap gerbang atau pylon sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Biasanya, pesawat harus melewati di antara dua penanda gerbang atau di sisi yang benar dari pylon. Kegagalan melewati gerbang atau pylon akan mengakibatkan penalti waktu.
Jumlah Lap yang Diselesaikan: Dalam beberapa format kompetisi, penilaian juga mempertimbangkan jumlah lap yang berhasil diselesaikan dalam batas waktu yang ditentukan. Tim yang menyelesaikan lebih banyak lap dengan benar akan mendapatkan keuntungan.
Manuverabilitas: Kemampuan pesawat untuk melakukan manuver yang lincah dan responsif sangat penting untuk melewati lintasan dengan cepat dan tepat. Desain aerodinamika dan sistem kendali pesawat akan sangat mempengaruhi aspek ini.
Kepatuhan Terhadap Aturan: Tim juga dinilai berdasarkan kepatuhan mereka terhadap seluruh aturan dan regulasi kompetisi, termasuk spesifikasi teknis pesawat, prosedur penerbangan, dan keselamatan. Pelanggaran aturan dapat mengakibatkan pengurangan skor atau bahkan diskualifikasi.
Format kompetisi Racing Plane biasanya melibatkan beberapa babak, seperti: Kualifikasi: Setiap tim akan diberikan kesempatan untuk mencatatkan waktu terbaik mereka dalam sejumlah putaran. Hasil kualifikasi akan menentukan urutan start atau penempatan di babak selanjutnya.
Final: Tim-tim terbaik dari babak kualifikasi akan bertanding dalam beberapa putaran final. Pemenang ditentukan berdasarkan waktu tempuh terbaik atau akumulasi waktu terbaik dari beberapa putaran final.
Tujuan Kompetisi Racing Plane: Divisi Racing Plane bertujuan untuk mendorong mahasiswa untuk:
Mengembangkan pesawat dengan performa tinggi dalam hal kecepatan dan manuverabilitas. Menguasai teknik pengendalian pesawat yang presisi dan responsif. Menerapkan prinsip-prinsip aerodinamika dan mekanika penerbangan untuk mencapai kecepatan maksimal. Bekerja sama dalam tim untuk merancang strategi balap dan melakukan pit stop (jika ada) secara efisien. Secara keseluruhan, kontes robot terbang Racing Plane adalah ajang yang mendebarkan dan menantang, menguji kemampuan tim dalam merancang, membangun, dan menerbangkan pesawat robot dengan kecepatan dan ketepatan tinggi.
Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) adalah kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Tujuan KRTI: Mewadahi kreativitas mahasiswa dalam bidang teknologi pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV). Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam desain, manufaktur, dan pengoperasian robot terbang. Mendorong inovasi dan penerapan teknologi UAV untuk berbagai keperluan. Membangun kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, dan industri dalam pengembangan teknologi UAV.
Divisi Kompetisi KRTI (Tahun 2024): Racing Plane (RP): Kompetisi balap pesawat robot. Fixed Wing (FW): Kompetisi pesawat robot bersayap tetap dengan misi tertentu (contoh: monitoring dan pemetaan). Vertical Take-Off Landing (VTOL): Kompetisi pesawat robot yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal dengan misi tertentu (contoh: dropping dan mapping). Technology Development (TD): Kompetisi pengembangan teknologi inovatif pada robot terbang. Long Endurance Low Altitude (LELA): Kompetisi pesawat robot dengan kemampuan terbang jarak jauh dan waktu lama di ketinggian rendah.
Sejarah Singkat KRTI: KRTI sebelumnya dikenal dengan nama Indonesia Aerial Robot Contest (IARC) yang mulai diselenggarakan di luar ruangan (outdoor) pada tahun 2012. Kompetisi ini terus berkembang menjadi ajang bergengsi bagi mahasiswa di seluruh Indonesia untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam teknologi robot terbang.
KRTI 2024: Untuk tahun 2024, KRTI telah dilaksanakan dengan beberapa tahapan, termasuk seleksi wilayah dan final nasional. Final KRTI 2024 diadakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada bulan Agustus 2024. Untuk mengetahui pemenang 1, 2, dan 3 di setiap divisi pada Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024:
Juara Umum KRTI 2024: Tim Bengawan UV, Universitas Sebelas Maret (UNS) Pemenang di Setiap Divisi: Berikut adalah daftar juara 1, 2, dan 3 di setiap divisi KRTI 2024 berdasarkan Surat Keputusan Pemenang dari Pusat Prestasi Nasional:
A. Divisi Racing Plane (RP)
* Juara 1: Bengawan UV UNS (Universitas Sebelas Maret). * Juara 2: Aswaja Robotika Unhasy (Universitas Hasyim Asy'ari). * Juara 3: Alfarobi UMT (Universitas Muhammadiyah Tangerang)
B. Divisi Fixed Wing (FW). * Juara 1: Bengawan UV UNS (Universitas Sebelas Maret). * Juara 2: Gamaforce UGM (Universitas Gadjah Mada). * Juara 3: Garuda UNY (Universitas Negeri Yogyakarta)
C. Divisi Vertical Take-Off Landing (VTOL) * Juara 1: Bayucaraka ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember). * Juara 2: Barelang FC Uniba (Universitas Batam). *Juara 3: Bengawan UV UNS (Universitas Sebelas Maret)
D. Divisi Technology Development (TD) *Juara 1: Gamaforce UGM (Universitas Gadjah Mada). * Juara 2: Aksantara ITB (Institut Teknologi Bandung. * Juara 3: EFRISA PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya)
E. Divisi Long Endurance Low Altitude (LELA). * Juara 1: Antawirya UGM (Universitas Gadjah Mada). * Juara 2: IR.SAN Universitas Brawijaya (Universitas Brawijaya). * Juara 3: Soeroku97 ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
Dari daftar di atas, dapat dilihat bahwa beberapa universitas berhasil meraih juara di berbagai divisi, dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) keluar sebagai Juara Umum KRTI 2024 dengan meraih juara 1 di Divisi Racing Plane dan Fixed Wing, serta juara 3 di Divisi Vertical Take-Off Landing. Universitas Gadjah Mada (UGM) juga menunjukkan prestasi yang baik dengan meraih juara 1 di Divisi Technology Development dan juara 2 di Divisi Fixed Wing serta juara 1 di Divisi Long Endurance Low Altitude. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga meraih juara 1 di Divisi Vertical Take-Off Landing.
Writer Riendr
Editor AGan