Menantang Maut di Samudra: KRI Matabongsang-873 Taklukkan Gelombang Raksasa Demi Selamatkan MV Serenity-09
-Baca Juga
- TNI AD Kodim 0815 Mojokerto Terlibat Evakuasi Korban Tanah Longsor di Pacet Cangar Bersama Basarnas dan Relawan
- Menantang Maut di Samudra: KRI Matabongsang-873 Taklukkan Gelombang Raksasa Demi Selamatkan MV Serenity-09
- Pertarungan Epic Prajurit TNI Melawan Sindikat Perdagangan Manusia di Pulau Sebatik Kalimantan Utara
Di tengah hamparan Samudra Pasifik yang luas dan tak terduga, sebuah kisah heroik terukir. Bukan kisah fiksi, melainkan kisah nyata tentang keberanian dan profesionalisme TNI AL. Selasa (1/4), MV Serenity-09, kapal kargo yang sedang berlayar dari Manokwari menuju Namlea, mendadak mengalami mati mesin. Bukan mati mesin biasa, melainkan di tengah amukan gelombang raksasa Samudra Pasifik yang terkenal ganas! Kerusakan klep pendingin air tawar membuat kapal raksasa itu terombang-ambing, lambungnya diterjang gelombang setinggi gedung bertingkat, mengancam menenggelamkannya kapan saja. Bayangan maut membayangi setiap awak kapal.
Teknisi TNI AL bantu Perbaiki Mesin Kapal Cargo Yang Mati Mesin
Namun, di tengah keputusasaan, sebuah harapan muncul dari cakrawala. Sekitar pukul 19.00 WIT, radar KRI Matabongsang-873, kapal perang korvet andalan Koarmada III yang tangguh dan handal, menangkap sinyal darurat. Tanpa gentar menghadapi gelombang yang menggunung dan angin yang menderu, KRI Matabongsang-873, di bawah komando Mayor Laut (P) Mahmud Ridho Ardi, dengan gagah berani menerjang ganasnya Samudra Pasifik menuju lokasi. Kapal perang yang dilengkapi teknologi navigasi dan komunikasi canggih ini, dengan kemampuan manuvernya yang luar biasa, mampu mencapai MV Serenity-09 di tengah ganasnya gelombang yang seakan ingin menghancurkan segalanya.
Ganti Oring Siel Klep Mesin Kapal Cargo Sipil Yang Mati Mesin ditengah Gelombang Dahsyat Samudera Pasifik
Setibanya di lokasi, ombak-ombak besar masih terus menerjang. Tim teknis KRI Matabongsang-873, para pahlawan laut yang terlatih dan berpengalaman, dengan cekatan dan hati-hati menghadapi tantangan cuaca ekstrem. Mereka harus berjuang melawan gelombang untuk mencapai MV Serenity-09 dan memperbaiki mesin yang rusak. Mereka menemukan masalah serius: seal/oring klep pendingin air tawar putus! Dengan keahlian dan kerja sama yang luar biasa antara tim TNI AL dan awak MV Serenity-09, perbaikan pun dimulai. Di tengah guyuran hujan dan hempasan gelombang yang tak henti-hentinya, seal/oring diganti, dan klep dipasang kembali.
"Gelombang sangat tinggi, hampir mencapai 10 meter," ujar Mayor Laut (P) Mahmud Ridho Ardi, Komandan KRI Matabongsang-873. "Tapi kami tidak boleh menyerah. Kami harus menyelamatkan nyawa para awak kapal."
Detik-detik menegangkan berlalu. Mesin MV Serenity-09 pun kembali hidup! Sorak sorai menggema di atas geladak, sebuah kemenangan besar di tengah samudra yang ganas. MV Serenity-09 dapat melanjutkan perjalanannya menuju Namlea, berkat keberanian, keahlian, dan profesionalisme KRI Matabongsang-873 dan tim teknisnya yang handal.
Laksma TNI Tomi Erizal, S.E., M.M., Komandan Guskamla Koarmada III, menyampaikan apresiasinya atas tindakan cepat dan tepat KRI Matabongsang-873. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh unsur operasi Koarmada III jelang libur panjang Idul Fitri 1446 H. Kisah penyelamatan ini menjadi bukti nyata dedikasi dan profesionalisme TNI Angkatan Laut dalam melindungi masyarakat maritim Indonesia, sekaligus menyoroti kemampuan luar biasa KRI Matabongsang-873 dalam menjalankan tugasnya di tengah kondisi cuaca yang sangat menantang.
Rilis Puspen Mabes TNI Jakarta
Editor AGan