Detasemen Khusus 88 "Kecolongan": Ancaman Bom Guncang Pacitan, Jawa Timur
-Baca Juga
PACITAN, Jawa Timur - dikenal dengan pantai Klayar yang tenang, kini mendadak menjadi sorotan nasional. Bukan karena keindahan alamnya, melainkan insiden mencekam yang mengungkap celah keamanan di jantung sistem anti-teror Indonesia. Empat pria, yang salah satunya diduga terkait jaringan terorisme, mengancam meledakkan Mapolres Pacitan, Jumat (25/4/2025). Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius tentang efektivitas Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
Insiden berawal dari kecelakaan lalu lintas melibatkan dua truk BBM subsidi. Namun, situasi berubah drastis saat tiga pria yang mengaku sebagai rekan pengemudi yang ditilang, tiba-tiba mengamuk dan melayangkan ancaman serius kepada petugas di Mapolres. Mereka menuntut penyelesaian di tempat. Ketika mediasi gagal, ancaman mengerikan dilontarkan: peledakan Mapolres dan pembunuhan personel polisi.
Ancaman tersebut bukan sekadar gertakan. Polisi menemukan senjata api jenis airsoft gun saat penggeledahan. Situasi mencekam memaksa Polres Pacitan meningkatkan pengamanan, dibantu personel Brimob Polda Jatim. Keempat pria tersebut langsung diamankan untuk mencegah potensi eskalasi.
Keterlibatan Densus 88 dalam penyelidikan menguatkan dugaan keterkaitan dengan jaringan terorisme. Interogasi intensif berlangsung, namun Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, masih enggan merilis detail, hanya memastikan informasi selengkapnya akan disampaikan dalam waktu dekat.
Kejadian ini mengungkap celah keamanan yang mengejutkan. Bagaimana jaringan teroris yang selama ini dianggap termonitor, mampu melancarkan ancaman hingga ke sebuah kabupaten yang relatif tenang? Insiden ini menjadi tamparan keras bagi Densus 88 yang selama ini dikenal sebagai benteng utama anti-terorisme Indonesia. Evaluasi menyeluruh atas strategi dan sistem pengawasan menjadi krusial untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa.
Kepercayaan publik terhadap keamanan menjadi taruhannya. Polri perlu segera mengambil langkah-langkah untuk mengembalikan rasa aman masyarakat Pacitan dengan transparansi dan akuntabilitas dalam proses penyelidikan. Peningkatan kewaspadaan dan patroli di wilayah tersebut menjadi keharusan.
Ancaman bom di Mapolres Pacitan menjadi pengingat tajam akan ancaman terorisme yang masih mengintai. Kejadian ini harus menjadi momentum evaluasi menyeluruh atas kinerja Densus 88 dan peningkatan sinergi seluruh aparat keamanan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negeri. Pengungkapan kasus ini dan penuntasan hukum terhadap para pelaku menjadi kunci utama memulihkan kepercayaan publik.
Writer: Damar
Editor: AGan