Desa Wringinrejo, sebuah desa kecil di perbatasan Kota Mojokerto, Jawa Timur, mungkin tampak tenang di siang hari. Namun, pada Sabtu malam, 12 April 2025, desa religi yang biasanya dipenuhi lantunan shalawat ini berubah menjadi pusat kegiatan olahraga yang semarak.  Malam itu,  SORGA (Sarana Olahraga) Desa Wringinrejo dipenuhi oleh mantan atlet tenis meja, baik tingkat lokal maupun nasional, yang berpartisipasi dalam sebuah turnamen.

Panitia Tenis Meja GALATAMA 

Kehadiran para mantan atlet ini bukanlah hal yang mengejutkan.  Desa yang terdiri dari tiga dusun ini memiliki SORGA yang aktif digunakan untuk berbagai kegiatan olahraga, terutama bulutangkis dan tenis meja.  Hal ini tak lepas dari peran Kepala Desa Wringinrejo, H. Suhartono, yang juga merupakan penasehat federasi olahraga Persatuan Tenis Meja Indonesia (PTMSI) Kabupaten Mojokerto.  Beliau telah berhasil memanfaatkan aset desa untuk menciptakan wisata olahraga dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).

Kades H. Suhartono Kades Desa Wringinrejo Juga Penasehat Federasi PTMSI Kabupaten Mojokerto Jawa Timur bersama komandan KOREM 082 Citra Panca Yudha Jaya (CPYJ) Mojokerto Kolonel TNI AD Batara  Alex Bulo

Turnamen tenis meja yang diadakan malam itu khusus untuk atlet berusia 50 tahun ke atas, menggunakan sistem Galatama.  Sekitar 60 mantan atlet, yang pernah bersinar di masa jayanya, beradu skill, teknik, dan strategi di bawah langit malam Wringinrejo yang cerah.  Meskipun usia mereka tak lagi muda, semangat dan kemampuan mereka masih luar biasa.

Keberhasilan turnamen ini mendorong H. Suhartono untuk merencanakan turnamen tenis meja yang lebih besar lagi, melibatkan wilayah Gerbangkertosusilo (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan).  Turnamen ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga sebagai inspirasi bagi generasi muda.

Selain turnamen Galatama, SORGA Desa Wringinrejo juga menjadi tempat seleksi atlet untuk Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov) IX di Kabupaten Malang Raya, Juni 2025.  Seleksi atlet tenis meja Kabupaten Mojokerto yang dilaksanakan pada hari Kamis dan Minggu pagi ini bertujuan untuk memilih 6 atlet terbaik dari 12 atlet putra-putri yang telah dipersiapkan.

Meskipun hadiah uang dalam turnamen Galatama terbilang kecil, H. Suhartono menekankan pentingnya silaturahmi antar mantan atlet nasional sebagai tujuan utama acara tersebut.  "Yang lebih penting adalah silaturahmi," ujarnya, mengingat momentum Lebaran yang masih terasa di bulan Syawal 1446 H/2025.

Desa Wringinrejo membuktikan bahwa sebuah desa kecil dapat memiliki potensi besar dalam bidang olahraga.  Dengan kepemimpinan yang visioner dan pemanfaatan aset desa yang efektif, Wringinrejo tidak hanya menjadi desa religi yang damai, tetapi juga menjadi pusat kegiatan olahraga yang inspiratif dan membangkitkan semangat sportivitas.

Writer Dion 

Editor Djose