Alun-Alun Mojoagung: Surga Kuliner Terancam Bayang-Bayang Pengamen
-Baca Juga
Jombang, Jawa Timur - Alun-alun Mojoagung, Jombang, yang tengah berbenah menjadi destinasi wisata kuliner UMKM, justru terancam bayang-bayang keberadaan pengamen jalanan. Kehadiran mereka bukan hanya mengganggu kenyamanan pengunjung, tetapi juga mengancam perekonomian para pedagang kecil yang berjuang keras menghidupi keluarga.
Warung-warung kopi dan penjual makanan di alun-alun ini mengeluhkan sepinya pembeli akibat ulah para pengamen. Penghasilan mereka merosot drastis, sementara daya beli masyarakat pun tengah lesu. Bayangkan, di tengah himpitan ekonomi, para pedagang harus menghadapi tantangan tambahan berupa pengamen yang menghalangi rezeki mereka.
"Dagangan saya jadi sepi, Mas. Pembeli pada kabur kalau ada pengamen," keluh Bu Aminah, salah satu pedagang makanan di alun-alun Mojoagung. Cerita serupa disampaikan oleh banyak pedagang lainnya. Mereka berharap ada solusi cepat dari pemerintah setempat.
Ironisnya, penertiban pengamen di kawasan ini masih minim. Meskipun para PKL telah membayar iuran keamanan dan kerukunan, mereka belum merasakan manfaatnya. Keberadaan makam Mbah Sayyid Sulaiman, kerabat Wali Songo Sunan Ampel, yang berlokasi tak jauh dari alun-alun, seharusnya menjadi daya tarik wisata religi yang mampu mendongkrak perekonomian. Namun, masalah pengamen ini menjadi penghambat besar.
Pemerintah Kabupaten Jombang perlu segera turun tangan. Penertiban yang tegas namun humanis, dibarengi program pembinaan bagi pengamen, sangat diperlukan. Pengembangan konsep wisata kuliner yang terintegrasi dengan nilai sejarah dan religi setempat juga harus menjadi prioritas. Alun-alun Mojoagung berpotensi menjadi destinasi wisata yang ramai dan menjanjikan, asalkan masalah pengamen ini dapat diatasi secara tuntas. Jangan sampai potensi ekonomi dan wisata lokal tergerus hanya karena masalah yang sebenarnya bisa diatasi.
Writer Damarwulan
Editor Menak Jinggo