Residivis Curanmor Ditembak Mati di Surabaya ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Residivis Curanmor Ditembak Mati di Surabaya

-

Baca Juga

Mayat Gembong Curanmor 


Seorang residivis curanmor berinisial Y (30), asal Bangkalan, Madura, ditembak mati oleh Tim Jatanras Polda Jawa Timur pada Jumat dini hari (7/3/2025) di Jalan Ir. Soekarno (MERR), Surabaya.  Penembakan terjadi saat Y melawan petugas dengan senjata tajam (celurit) ketika hendak ditangkap.

Kasubdit Jatanras Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menjelaskan bahwa Y merupakan aktor utama dalam sejumlah aksi curanmor dan dikenal memiliki mobilitas tinggi serta sering berganti pasangan.  Tiga pelaku lainnya telah diamankan, dan mereka mengaku diajak oleh Y untuk melakukan aksi kejahatan tersebut.

Sajam BB Gembong Curanmor 

Saat penangkapan sekitar pukul 01.00 WIB, Y bersama seorang rekannya sedang menjalankan aksinya di MERR Surabaya.  Petugas yang telah memantau gerak-geriknya langsung melakukan penangkapan.  Namun, Y melawan dengan mengacungkan senjata tajam, sehingga polisi terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak pelaku di dada dan leher.

Berdasarkan pengakuan para pelaku yang telah ditangkap, Y mampu mencuri hingga empat motor dalam seminggu di berbagai kabupaten, seperti Surabaya, Gresik, dan Jombang.  Motor-motor curian tersebut kemudian dijual di Bangkalan.  Lebih jauh lagi, Y juga diketahui sering melukai korbannya dengan senjata tajam saat beraksi, bahkan melakukan kejahatan lain seperti begal dan jambret.

Saat ini, polisi masih memburu delapan orang DPO yang merupakan anggota komplotan Y.  Polda Jawa Timur telah menangkap 11 pelaku curanmor lainnya dalam sebulan terakhir, terkait dengan 9 laporan polisi yang masuk.  Para tersangka telah beraksi di puluhan TKP di berbagai daerah, termasuk Surabaya, Malang, Probolinggo, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, dan Pasuruan.

Wadirreskrimum Polda Jatim, AKBP Suryono, menyatakan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut untuk menekan angka curanmor menjelang Idul Fitri.  Kasus ini juga menyoroti sosok Y, yang menurut keterangan Kasubdit Jatanras, mampu mencuri 3-4 motor dalam sehari dan sering melakukan aksi pencurian secara spontan, seperti yang terjadi saat ia pulang dari rumah pacarnya di Jombang.

Kasus ini menunjukkan keberhasilan polisi dalam mengungkap jaringan curanmor yang meresahkan masyarakat.  Namun,  aksi kekerasan yang berujung pada kematian pelaku juga menimbulkan pertanyaan tentang proporsionalitas tindakan kepolisian.  Penting bagi penegak hukum untuk selalu mengedepankan upaya persuasif dan meminimalisir penggunaan kekerasan dalam proses penangkapan, meskipun menghadapi perlawanan dari pelaku kejahatan.  Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap seluruh jaringan dan mencegah aksi kejahatan serupa di masa mendatang.



Writer Riendr 

Editorial Van Gan 



Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode