Mojokerto Menuju Kejayaan Sebuah Visi dari Romo Asep
-Baca Juga
Bukan sekadar pidato kampanye, ucapan Romo KH Prof. DR. Asep Syaifuddin Chalim di hadapan para korcam MUBAROK pada 15 Maret 2025, merupakan sebuah deklarasi akan Mojokerto yang berbeda. Di tengah suasana Ramadhan yang khusyuk, beliau menawarkan lebih dari janji-janji politik biasa. Beliau menawarkan sebuah visi yang mengintegrasikan nilai-nilai agama, etika, dan kebijakan publik menjadi satu kesatuan yang kuat dan menginspirasi.
Bapak Presiden Republik Indonesia Jenderal (Purn) TNI Prabowo Subianto memberikan Ucapan Selamat Kepada Romo KH Prof DR Asep Syaifuddin Chalim
Pernyataan tegas tentang haramnya judi online dan pinjol bukanlah sekadar seruan moral, melainkan sebuah pernyataan perang terhadap praktik-praktik yang merugikan masyarakat. Melalui Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), beliau bertekad untuk membangun benteng pertahanan terhadap ancaman ekonomi yang mengancam kesejahteraan warga. Bukan hanya larangan, tetapi juga solusi konkret diberikan batas bunga pinjaman 6% per tahun menunjukkan komitmen beliau terhadap keadilan ekonomi.
Romo KH Prof DR Asep Syaifuddin Chalim
Bayangkan sebuah pemerintahan tanpa potongan gaji pegawai yang tidak teratur. Itulah janji Romo Asep. Transparansi dan akuntabilitas bukan sekadar kata-kata, melainkan inti dari kepemimpinan yang diinginkannya. Program tryout dan beasiswa bagi siswa berprestasi bukan hanya investasi pendidikan, melainkan investasi untuk masa depan Mojokerto yang cerah.
Romo Asep tidak hidup dalam dunia yang terisolasi. Beliau mendukung program hilirisasi pemerintah pusat, melihat potensi besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun, beliau juga tidak menutup mata terhadap kendala di lapangan. Kritik terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukanlah untuk menjatuhkan, melainkan untuk memperbaiki. Beliau menunjukkan bahwa kritikan yang konstruktif merupakan bagian penting dari proses pembangunan.
Visi Mojokerto yang diajukan Romo Asep bukanlah utopia. Konsep "negara kuat dan rakyat makmur" yang dibangun di atas empat pilar ilmuwan yang bermanfaat, birokrat yang adil, konglomerat yang dermawan, dan orang miskin yang hidup tentram adalah sebuah peta jalan yang jelas. Ini bukan sekadar cita-cita, melainkan sebuah strategi yang terukur dan terarah.
Pidato ini lebih dari sekadar pidato dalam acara Press Conference di aula kampus UKHAC, Ini adalah sebuah seruan, sebuah ajakan untuk membangun Mojokerto yang lebih baik. Ini adalah sebuah visi yang menginspirasi, yang menawarkan harapan bagi masa depan yang lebih cerah. Ini adalah janji yang tidak hanya di ucapkan, tetapi juga di wujudkan dalam tindakan konkret. Ini adalah Mojokerto yang berjaya.
Writer Dion
Editorial AGan