Malam Nuzulul Qur'an Pemkot Mojokerto:  Gemerlap yang Menodai Kesederhanaan?

Mojokerto, Jawa Timur - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggelar perayaan Malam Nuzulul Qur'an yang dinilai terlalu mewah oleh publik Minggu 16 Maret 2025.  Acara Gebyar Malam Nuzulul Qur'an, yang dipimpin langsung Walikota Ika Puspitasari, menampilkan dekorasi megah, panggung besar, dan mengundang penceramah mahal.  Hal ini memicu kritik karena dianggap bertentangan dengan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat.

Pesta Mewah Malam Nuzulul Qur'an Pemkot Mojokerto:  Ironi di Tengah Kesulitan Warga?

Warga Mojokerto mempertanyakan besarnya anggaran yang digunakan.  "Perayaan ini penting, tetapi perlukah semewah ini?" tanya seorang warga yang enggan disebutkan namanya.  Ia menambahkan kekhawatirannya akan pemborosan anggaran, sementara masih banyak warga yang membutuhkan bantuan.

Tokoh masyarakat juga menyoroti hal ini.  Mereka mendesak Pemkot Mojokerto memprioritaskan anggaran untuk program-program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.  "Yayang Aktivis Pemantauan Pelayanan Publik menyatakan, "Walikota harus memberikan contoh dalam efisiensi dan transparansi anggaran.  Kemewahan acara ini menimbulkan kecurigaan."

Hingga saat ini, Pemkot Mojokerto belum memberikan penjelasan rinci mengenai anggaran yang digunakan.  Kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya pengelolaan anggaran yang bijak dan transparan di pemerintahan daerah.

Writer Riendr 

Editor AGan