Lukisan Senja Mojokerto: Hadiah Perpisahan yang Mencuri Perhatian Pj Wali Kota ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia

Lukisan Senja Mojokerto: Hadiah Perpisahan yang Mencuri Perhatian Pj Wali Kota

-
Hadiah Lukisan Perpisahan Wartawan Mojokerto dengan Penjabat Walikota Mojokerto Bapak Moh Ali Kuncoro,Selasa 18 Februari 2025 di kantor Pemkot Mojokerto Jawa Timur 

Mojokerto –  Sebuah lukisan senja di jalan Empunala dan pemandian Sekarsari menjadi hadiah perpisahan yang tak terduga bagi Moh. Ali Kuncoro (MAK), Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto.  Dua hari menjelang berakhirnya masa tugasnya, MAK dibuat terkesima oleh karya seni tersebut,  yang ternyata merupakan hasil goresan Diak Eko Purwoto, jurnalis senior sekaligus pelukis Kota Mojokerto.

Tak Disangka Pelukis juga Jurnalis Diak Eko Purwoto (ADV)

"Saya kira printing, saking bagusnya!" ujar MAK, setengah tak percaya, seraya mengamati detail lukisan yang menampilkan pemandangan khas Mojokerto: becak, penjual cilok, dan hiruk pikuk kendaraan di jalanan. "Nilai filosofisnya sangat dalam," tambahnya,  menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap karya tersebut.

Lukisan itu, hadiah dari para wartawan yang biasa meliput di Pemkot Mojokerto, langsung dipesan MAK untuk dipajang di ruang kerjanya di kantor Dewan.  Bagi pejabat yang juga menjabat Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Timur ini, lukisan tersebut akan menjadi kenangan berharga selama memimpin "Kota Onde-Onde" selama 14 bulan terakhir.

Lebih dari sekadar apresiasi seni, pertemuan MAK dengan para wartawan juga menjadi momentum untuk menekankan pentingnya sinergitas antara pemerintah dan media.  Ia berharap,  pers dapat terus menjalankan peran kontrol sosialnya, sekaligus mengawal transisi kepemimpinan dan menjaga kondusivitas kota agar pembangunan tetap berjalan lancar.

"Media sebagai arus utama harus terus mencari kebenaran dan membangun optimisme," tegas MAK,  mengingatkan pentingnya peran pers dalam menjaga transparansi dan kepercayaan publik.

Diak Eko Purwoto,  mantan Ketua PWI Mojokerto,  menyatakan lukisan tersebut sebagai simbol persahabatan dan  harapan agar relasi baik antara pemerintah dan pers tetap terjaga.  "Ini hadiah dari teman-teman wartawan," ujarnya,  mengungkapkan rasa terima kasih atas kerja sama yang selama ini terjalin.

Lukisan senja di jalan Empunala dan pemandian Sekarsari yang dibuat Diak Eko Purwoto  memiliki nilai filosofis yang menarik untuk dikaji yang mungkin dalam interpretasi kami terkandung dalam lukisan tersebut:

Perubahan dan Keberlanjutan:  Lukisan menggambarkan suasana senja,  menunjukkan peralihan dari siang ke malam,  simbol perubahan yang tak terhindarkan.  Namun,  jalan Empunala dan pemandian Sekarsari tetap ada,  menunjukkan bahwa di tengah perubahan,  ada nilai-nilai yang tetap lestari dan menjadi bagian penting dari identitas kota.

Kehidupan Kota yang Dinamis:  Lukisan menampilkan berbagai elemen kehidupan kota,  seperti becak,  penjual cilok,  dan mobil yang lalu lalang.  Ini merefleksikan dinamika kehidupan kota yang terus bergerak,  berisi berbagai macam aktivitas,  dan dihuni oleh beragam manusia dengan cerita masing-masing.

Harmoni dan Kesederhanaan:  Meskipun terdapat hiruk pikuk kendaraan,  lukisan tetap menampilkan suasana tenang dan harmonis.  Adanya becak dan penjual cilok menunjukkan bahwa di tengah modernitas,  nilai-nilai tradisional dan kesederhanaan masih tetap ada dan  bernilai.

Peran Manusia dan Alam:  Lukisan menampilkan  perpaduan antara jalanan kota dan  pemandian Sekarsari.  Ini menunjukkan bahwa kehidupan manusia  tak terpisahkan dari alam.  Pemandian Sekarsari,  yang memiliki nilai sejarah dan budaya,  mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Refleksi dan Kenangan:  Pemilihan waktu senja sebagai latar lukisan  mengingatkan pada  waktu refleksi dan  penghujung hari.  Lukisan ini  bisa diartikan sebagai  ungkapan  perasaan  tentang  masa lalu,  kenangan,  dan  perjalanan  hidup  yang  telah  dilalui.

Tentu saja,  interpretasi ini  hanya  sebuah  pandangan  dan  bisa  berbeda  tergantung  pada  persepsi  masing-masing  individu.  Yang pasti,  lukisan  senja  di  jalan Empunala  dan  pemandian  Sekarsari  memiliki  nilai  artistik  dan  filosofis  yang  mendalam,  mengingatkan  kita  akan  keindahan,  dinamika,  dan  nilai-nilai  yang  terkandung  dalam  kota  Mojokerto.

Diak Eko Purwoto memiliki gaya lukisan abstrak. Dalam interpretasi kami lukisan abstrak seringkali tidak menggambarkan objek secara realistis, melainkan mengekspresikan emosi, ide, dan pengalaman melalui bentuk, warna, dan tekstur.

Mungkin lukisan senja di jalan Empunala dan pemandian Sekarsari itu  menggunakan bentuk-bentuk geometris, warna-warna yang kontras, dan goresan-goresan dinamis untuk menggambarkan suasana senja yang penuh makna. (ADV)

 

Penulis Dion 

Editor Djose 

Mungkin Juga Menarik ×

VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode