Mentari pagi menyinari Kabupaten Mojokerto, menyapa H. Mokhamad Buddi Mulya yang tengah menikmati secangkir kopi hangat.  Angin sepoi-sepoi membawa aroma khas pedesaan, mengingatkannya pada masa mudanya, berlatih pencak silat di bawah naungan Pagar Nusa.  Kini, kiprahnya telah jauh melampaui gelanggang latihan.  Sebagai mantan anggota DPRD Kabupaten Mojokerto dari Partai Gerindra, dan mantan Ketua PC Pagar Nusa, namanya kini santer disebut-sebut sebagai calon kuat Ketua Umum IPSI Kabupaten Mojokerto periode 2025-2029.

Muscab bulan Februari mendatang terasa semakin dekat.  Desas-desus di kalangan keluarga besar IPSI semakin ramai.  Tujuh belas perguruan,  dari Dalikumbang yang lincah hingga Tapak Suci yang teguh,  akan mengirimkan wakilnya.  Masing-masing membawa harapan dan cita-cita untuk kemajuan pencak silat di Mojokerto.  Di antara mereka, nama H. Buddi Mulya dan H. Faisal, Ketua Cabang Tapak Suci,  bergema paling lantang.

H. Buddi Mulya merenung.  Ia mengingat falsafah "Surodiro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti",  inti dari pencak silat Indonesia.  Bukan sekadar jurus dan tendangan, tetapi pembentukan karakter yang kuat,  pengembangan nilai-nilai luhur,  dan pengabdian kepada masyarakat.  Itulah yang selalu ia pegang teguh,  sejak masa remajanya hingga kini.

Bayangan masa lalunya berputar di benaknya.  Latihan keras,  persaingan yang sehat,  dan persahabatan yang terjalin erat di antara sesama pesilat.  Ia mengingat bagaimana ia memimpin Pagar Nusa,  membangun kebersamaan dan prestasi.  Pengalamannya di politik pun tak kalah berharga;  ia telah belajar bernegosiasi,  membangun konsensus,  dan mengayomi berbagai kalangan.

Namun,  ia juga menyadari beratnya tanggung jawab yang akan dipikulnya jika terpilih.  IPSI Kabupaten Mojokerto bukanlah organisasi kecil.  Ia membutuhkan pemimpin yang mampu menyatukan berbagai perguruan,  mengarahkan mereka menuju prestasi, dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.  H. Faisal,  dengan pengalamannya yang mumpuni di Tapak Suci,  merupakan lawan yang tangguh.

H. Buddi Mulya meneguk kopinya.  Ia tahu,  jalan menuju kursi Ketua Umum IPSI Kabupaten Mojokerto tidak akan mudah.  Namun,  ia siap menghadapi tantangan tersebut.  Ia akan memperjuangkan visi dan misinya,  yakni menjadikan IPSI Kabupaten Mojokerto sebagai organisasi yang kuat,  berprestasi,  dan bermartabat.  Ia akan membawa semangat "Surodiro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti" ke dalam setiap langkah kepemimpinannya,  untuk memajukan pencak silat dan masyarakat Mojokerto.  Tanggal mainnya semakin dekat,  dan ia siap bertarung dengan gagah berani.

Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Mojokerto yang akan datang pada Februari 2025 menjanjikan sebuah peristiwa penting bagi masa depan pencak silat di wilayah tersebut.  Pemilihan ketua baru untuk periode 2025-2029 menarik minat banyak pihak, dengan H. Mokhamad Buddi Mulya muncul sebagai calon yang menonjol.

Profil H. Mokhamad Buddi Mulya melampaui ranah pencak silat.  Saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Mojokerto (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mojokerto) untuk Partai Gerindra, beliau membawa pengalaman politik yang kaya dan dedikasi yang terbukti terhadap pelayanan publik.  Peran kepemimpinannya di cabang Pagar Nusa di Kabupaten Mojokerto dan keterlibatannya dalam sekretariat Ansor Jawa Timur lebih lanjut menggarisbawahi kemampuan organisasinya dan dedikasi terhadap keterlibatan masyarakat.  Latar belakang yang beragam ini menunjukkan seorang calon yang siap untuk menavigasi kompleksitas dalam mengelola organisasi besar dan beragam seperti IPSI Kabupaten Mojokerto.

Muscab yang akan datang akan melibatkan tujuh belas sekolah pencak silat terkemuka di bawah naungan IPSI, masing-masing dengan sejarah, tradisi, dan loyalitasnya sendiri.  Lanskap yang beragam ini menghadirkan tantangan dan peluang bagi ketua yang akan datang.  Pengalaman Bapak Mulya dalam menavigasi lanskap politik dan mengelola kelompok yang beragam dapat sangat berharga dalam mendorong persatuan dan kolaborasi di antara berbagai sekolah ini.  Kemampuannya untuk membangun konsensus dan mewakili kepentingan semua pemangku kepentingan akan sangat penting untuk keberhasilannya.

Namun, Bapak Mulya menghadapi persaingan yang ketat.  H. Faisal, kepala sekolah pencak silat Tapak Suci, adalah pesaing kuat lainnya, membawa pengalaman dan pengikut yang signifikan.  Persaingan antara kedua calon ini diperkirakan akan sengit, mencerminkan taruhan tinggi yang terlibat dalam memimpin IPSI Kabupaten Mojokerto.  Hasilnya akan secara signifikan membentuk arah dan prioritas organisasi dalam beberapa tahun mendatang.

Prinsip panduan untuk IPSI Kabupaten Mojokerto adalah filosofi pencak silat Indonesia, "Surodiro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti."  Filosofi ini menekankan tidak hanya penguasaan teknik bela diri tetapi juga pengembangan karakter yang kuat dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur.  Ketua yang terpilih akan ditugaskan untuk menegakkan dan mempromosikan filosofi ini di dalam organisasi dan sekolah anggotanya.  Komitmen Bapak Mulya yang terbukti terhadap pelayanan masyarakat dan keterlibatannya dalam organisasi yang menekankan perilaku etis menunjukkan bahwa beliau berada di posisi yang tepat untuk mewujudkan filosofi ini.

H. Mokhamad Buddi Mulya menghadirkan pencalonan yang menarik untuk kepemimpinan IPSI Kabupaten Mojokerto.  Latar belakangnya yang beragam, pengalaman politik, dan keterampilan kepemimpinan yang terbukti menunjukkan seorang calon yang mampu menyatukan berbagai sekolah pencak silat dan mempromosikan pertumbuhan dan keberhasilan organisasi.  Muscab yang akan datang akan menjadi momen penting bagi IPSI Kabupaten Mojokerto, dan pemilihan ketua barunya akan memiliki implikasi yang signifikan bagi masa depan pencak silat di wilayah tersebut.  Persaingan diperkirakan akan ketat, tetapi pencalonan Bapak Mulya menawarkan visi yang kuat dan menjanjikan untuk masa depan organisasi.