Aroma rempah-rempah khas Jawa menyambut siapa pun yang mendekati warung nasi Mak Tini di Jalan Raya Wringinrejo, Mojokerto.  Di sini,  di tengah kesederhanaan yang menawan, tercipta keajaiban kuliner yang telah melegenda.  Devi, siswi SMK kelas XII yang cerdas dan berhati mulia, menghabiskan liburan Isro’ Mi’toj dan Imlek 2025 bukan di tempat wisata mewah, melainkan membantu ibunya menjaga warisan keluarga yang berharga ini.

Warung Mak Tini, dengan dindingnya yang menyimpan cerita panjang perjuangan, menawarkan lebih dari sekadar sepiring nasi.  Di sini, cita rasa autentik Jawa tertuang dalam setiap hidangan.  Nasi Lodeh Jawa, dengan santannya yang gurih dan rempah-rempahnya yang kaya, dibanderol hanya Rp 15.000.  Nasi Rawon, dengan kuahnya yang hitam pekat dan kaya akan rempah, serta daging sapi yang empuk,  hanya Rp 15.000.  Pecinta kuliner lokal pasti akan jatuh cinta pada Nasi Pecel khas Mojokerto (Rp 15.000), dengan sambal kacangnya yang lezat dan sayuran segarnya yang renyah.  Sebagai pelengkap,  Sayur Asem yang segar dan asamnya pas (Rp 5.000) menjadi teman setia setiap hidangan.

Minumannya pun tak kalah menarik.  Segala jenis teh, mulai dari teh hangat yang menenangkan hingga es teh yang menyegarkan, dibanderol Rp 3.000.  Kopi tubruknya,  dengan aroma yang khas dan cita rasa yang kuat,  hanya Rp 5.000.  Harga yang sangat terjangkau untuk kelezatan yang tak terkira.

Suasana warung selalu ramai, dipenuhi dengan pelanggan dari berbagai kalangan.  Dari para santri Pondok Pesantren Mamba’ul Ikhsan hingga pegawai RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo, bahkan pernah disambangi oleh penyidik KPK dari Jakarta!  Semua terpesona oleh kelezatan masakan Mak Tini dan keramahan Devi.  Senyum hangat Devi, di tengah kesibukannya melayani pelanggan, menambah pesona warung sederhana ini.

Lebih dari sekadar warung makan, warung nasi Mak Tini adalah potret kehidupan.  Ini adalah kisah tentang kerja keras, keuletan, dan cinta keluarga yang terpatri dalam setiap butir nasi yang disajikan.  Devi, dengan pilihannya yang tak biasa menghabiskan liburan, telah menunjukkan bahwa kebahagiaan tak selalu diukur dengan materi, tetapi juga dengan kepuasan membantu keluarga dan melestarikan warisan yang berharga.  Kisahnya menginspirasi, mengingatkan kita akan nilai-nilai luhur yang sering terlupakan di tengah gemerlap modernitas.

Penulis Dion 

Editor Djose