SMP Negeri 39 Surabaya, Sekolah Peduli Kesejahteraan Siswa
-Baca Juga
SURABAYA - SMP Negeri 39 Surabaya menjadi perbincangan hangat di media sosial karena program tidur siangnya yang unik. Foto-foto siswa tidur siang bersama di lantai kelas, lengkap dengan bantal dan boneka, dengan caption "Tidurlah Nak, Istirahatkan Tubuh dan Pikiranmu," telah menyentuh hati banyak netizen. Inisiatif ini menunjukkan kepedulian sekolah terhadap kesehatan fisik dan mental siswa, sebuah contoh baik bagi sekolah lain dalam menyeimbangkan akademik dan kesejahteraan siswa.
Program tidur siang di SMP Negeri 39 Surabaya bukanlah sekadar membiarkan siswa tidur. Setiap Jumat, setelah makan siang, siswa kelas 7 dan 8 mendapat waktu 30 menit untuk beristirahat. Kelas disiapkan dengan nyaman: dibersihkan, tirainya ditarik, musik relaksasi diputar pelan, dan siswa boleh membawa bantal kecil atau boneka. Sebelum tidur, guru BK memberikan arahan singkat tentang teknik relaksasi. Dua guru piket berjaga di setiap lantai untuk memastikan keamanan dan kenyamanan siswa. Setelah 30 menit, musik dimatikan, siswa dibangunkan perlahan, dan diberi waktu untuk meregangkan badan sebelum kembali belajar.
Keterlibatan orang tua juga penting. Sekolah mengirimkan surat edaran, menyediakan tempat penyimpanan bantal dan selimut, dan melakukan evaluasi berkala bersama siswa, guru, dan orang tua. Data peningkatan konsentrasi dan suasana hati siswa dicatat dan dianalisis. Kerjasama dan komitmen semua pihak menjadi kunci keberhasilan program ini.
Hasilnya? Observasi guru dan angket siswa menunjukkan peningkatan konsentrasi dan fokus, tercermin dari nilai ujian dan partisipasi aktif. Siswa merasa lebih rileks, tenang, dan mampu mengatasi stres. Kecemasan dan depresi ringan menurun, begitu pula perilaku negatif. Interaksi sosial meningkat, menciptakan suasana kekeluargaan. Kehadiran siswa juga meningkat karena merasa lebih segar dan berenergi.
Program tidur siang di sekolah bukanlah hal baru. Di Tiongkok, program ini sudah umum dan menjadi bagian integral sistem pendidikan. Keberhasilan di Tiongkok dan SMP Negeri 39 Surabaya membuktikan pentingnya program ini.
Namun, penerapan di Indonesia mungkin menghadapi kendala budaya. Pandangan tentang istirahat sebagai pemborosan waktu, keterbatasan ruang kelas, persepsi negatif tentang tidur siang, dan adat istiadat tertentu bisa menjadi hambatan. Untuk mengatasi ini, perlu peningkatan kesadaran tentang manfaat program, solusi kreatif (misalnya, memanfaatkan waktu istirahat makan siang), dan kampanye edukasi bersama orang tua.
Kesimpulannya, program tidur siang di SMP Negeri 39 Surabaya menginspirasi. Dengan mengatasi kendala budaya dan keterbatasan sarana, program ini dapat diterapkan lebih luas di Indonesia, memberikan manfaat signifikan bagi prestasi akademik, kesejahteraan emosional, dan perkembangan holistik siswa. Ini adalah investasi penting untuk masa depan generasi muda.
Kesejahteraan siswa atau pelajar mencakup berbagai aspek yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal. Secara umum, kesejahteraan ini meliputi:
Kesehatan fisik: Kondisi tubuh yang fit, gizi seimbang, cukup istirahat, dan aktivitas fisik yang teratur.
Kesehatan mental: Kondisi emosi yang stabil, rasa percaya diri, kemampuan mengatasi stres, dan hubungan sosial yang positif.
Kesejahteraan akademik: Prestasi belajar yang memuaskan, minat belajar yang tinggi, dan lingkungan belajar yang kondusif.
Kesejahteraan sosial: Terlibat dalam kegiatan sosial, memiliki teman, dan merasa diterima di lingkungan sekolah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan siswa:
Lingkungan keluarga: Dukungan orang tua, suasana rumah yang harmonis, dan adanya komunikasi yang baik.
Lingkungan sekolah: Guru yang peduli, teman sebaya yang positif, dan suasana sekolah yang aman dan nyaman.
Faktor ekonomi: Ketersediaan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang layak.
Mengapa kesejahteraan siswa penting?Siswa yang sejahtera cenderung. Lebih berprestasi di sekolah. Memiliki hubungan sosial yang lebih baik. Lebih bahagia dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan siswa?
Sekolah: Menyediakan program konseling, kegiatan ekstrakurikuler yang beragam, dan lingkungan belajar yang inklusif.
Orang tua: Memberikan dukungan emosional, terlibat dalam kegiatan sekolah anak, dan memastikan anak mendapatkan nutrisi yang baik.
Pemerintah: Menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai, program bantuan sosial, dan kebijakan yang mendukung kesejahteraan anak.
Penulis Dion
Editor Djose