Mentari pagi menyinari Pantai Drini, menjanjikan hari yang cerah bagi rombongan pelajar SMPN 7 Kota Mojokerto.  Lima bus besar terparkir di dekat RM Hutama, membawa 130 siswa dan guru yang bersemangat untuk outing class.  Setelah sarapan, teriakan riang bercampur dengan desiran ombak.  Laut tampak tenang, menipu.  Para siswa, sebagian besar dari kelas 7C, berlarian menuju air, tak menyadari bahaya yang mengintai di balik keindahannya.

Di tengah hiruk pikuk kegembiraan,  Alfian, Rifky, Magen, dan Bayhaki empat sahabat karib bermain air lebih jauh dari yang lain.  Mereka tertawa, berkejaran, tak menyadari arus bawah yang kuat menarik kaki mereka.  Awalnya hanya percikan air yang sedikit lebih deras, lalu tarikan kuat yang tak tertahankan.  Keempatnya terseret ke tengah,  teriakan panik mereka tertelan oleh gemuruh ombak.

Di daratan,  kegaduhan mulai terjadi.  Para guru panik,  mencoba menyelamatkan siswa-siswa yang terseret.  Beberapa siswa berhasil kembali ke pantai,  namun empat lainnya menghilang ditelan ombak yang semakin ganas.  Firmanda, yang melihat kejadian itu, masih ternganga,  bayangan teman-temannya yang tenggelam masih terpatri jelas di matanya.  Bintang, Petra, Revand, M. Zaky, Ariona, Ahmad Muzaki, Ainoah, dan Raditya,  yang berhasil diselamatkan, hanya bisa menangis,  menyaksikan usaha penyelamatan yang semakin sulit.

Tim SAR tiba dengan cepat,  namun usaha pencarian terhambat oleh gelombang tinggi dan arus yang kuat.  Tiga jasad ditemukan,  Alfian, Magen, dan Bayhaki.  Rifky masih hilang,  pencarian terus dilakukan.  Kesedihan menyelimuti seluruh rombongan.  Tawa dan canda pagi hari telah berganti isak tangis dan keputusasaan.

Di RSUD Saptosari,  kesembilan siswa yang selamat masih terguncang.  Mereka menyaksikan langsung kematian teman-temannya,  trauma yang akan sulit mereka lupakan.  Firmanda masih terbayang-bayang wajah pucat Alfian yang tergulung ombak.  Bintang tak henti menangis,  menyesali ketidakmampuannya untuk menyelamatkan teman-temannya.

Berita duka itu sampai ke Kota Mojokerto,  menimpa keluarga korban dengan kesedihan yang amat mendalam.  PJ Walikota dan Kadisdik Kota Mojokerto langsung turun tangan,  memberikan dukungan dan bantuan.  Namun,  tak ada yang bisa mengganti kehilangan yang begitu besar.

Tragedi Pantai Drini menjadi pelajaran berharga.  Keindahan pantai menyimpan bahaya yang mematikan jika kita lengah.  Kesadaran akan keselamatan,  pengetahuan tentang kondisi geografis,  dan pengawasan yang ketat menjadi kunci untuk mencegah tragedi serupa terulang.  Laut yang indah,  jika tak dihormati,  bisa menjadi kuburan.  Kisah Alfian, Rifky, Magen, dan Bayhaki akan selamanya menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan rasa hormat terhadap kekuatan alam.

Kronologi :

1. Info awal, telah terjadi laka laut/insiden air di Pantai Drini, yang melibatkan Rombongan dari SMPN 7 Kota Mojokerto.

2. Rombongan diketahui tiba di RM Hutama pantai drini dgn 5 (lima bus) pada ± pukul 04.00 WIB.

3. Selanjutnya sekitar pukul 06.00 WIB mulai bermain dipantai.

4. Sekitar pukul 06.30 Tim SAR menerima laporan ada Wisatawan hanyut terseret ombak sampai ke tengah.

4. Informasi , 9 korban sudah ter-evakuasi dan dibawa ke RSUD Saptosari.

5. Dari pendataan guru/panitia kurang 4 siswa/orang.

6. Info dari SAR masih 1 siswa /orang blm diketemukan.

Korban selamat 

1. FIRMANDA RAMADANI, Kelas 7C, lk, islam, pelajar, alamat : SMP 7 Mojokerto, Jatim;

2. BINTANG KENZIE, Kelas 7C, lk, islam, pelajar, alamat : SMP 7 Mojokerto, Jatim;;

3. PETRA AGUSTINO Y, Kelas 7A, lk, islam, pelajar, alamat : SMP 7 Mojokerto, Jatim;

4. REVAND BAGAS C, Kelas 7B, lk, islam, pelajar, alamat : SMP 7 Mojokerto, Jatim;

5. M. ZAKY, Kelas 7E, lk, islam, pelajar, alamat : SMP 7 Mojokerto, Jatim

6. ARIONA REZA, Kelas 73, lk, islam, pelajar, alamat : SMP 7 Mojokerto, Jatim;

7. AHMAD MUZAKI, Kelas 7C, lk, islam, pelajar, alamat : SMP 7 Mojokerto, Jatim;

8. AINOAH, Kelas 7C, lk, islam, pelajar, alamat : SMP 7 Mojokerto, Jatim;

9. RADITYA RANGGA, Kelas 7C, lk, islam, pelajar, alamat : SMP 7 Mojokerto, Jatim

Korban Meninggal Dunia :

1. ALFIAN ADITYA PRATAMA, Kelas 7C, lk, islam, pelajar, alamat : SMP 7 Mojokerto, Jatim;

2. ⁠RIFKI YUDHA PRATAMA, Kelas 7C, lk, islam, pelajar, alamat : SMP 7 Mojokerto, Jatim;

3. ⁠MAGEN YUSUF ADLIQO, Kelas 7C, lk, islam, pelajar, alamat : SMP 7 Mojokerto, Jatim;

Korban belum ditemukan :

1. RAYHAKI FATQIYANSYAH, Kelas 7C, lk, islam, pelajar, alamat : SMP 7 Mojokerto, Jatim;

Penulis Dion 

Editor Djose