Duka Cita Mendalam atas Kepergian H.M. Triyanto, H.S., Sang Jurnalis Sejati
-Baca Juga
Selimut duka telah menyelimuti keluarga besar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto, Jawa Timur. Pada Jumat, 24 Januari 2025, salah satu pilarnya, wartawan senior H.M. Triyanto, H.S., telah kembali ke pangkuan Sang Khalik di Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto setelah berjuang melawan penyakitnya. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, rekan sejawat, dan seluruh masyarakat Mojokerto yang mengenal sosoknya.
Ucapan duka cita tak hanya datang dari keluarga. Keluarga almarhum dan rekan-rekan wartawan PWI Mojokerto menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk TNI/Polri dan instansi pemerintah maupun swasta, atas segala kekurangan dan hal yang kurang berkenan selama almarhum menjalankan tugas jurnalistiknya. Ungkapan "Asalnya dari Allah SWT dan kembali kepada Allah SWT" menjadi pengingat akan siklus kehidupan yang tak terelakkan.
Sepanjang hidupnya, H.M. Triyanto, H.S., telah mengabdikan diri pada dunia jurnalistik. Ia mengawali kariernya di media cetak ternama, Surabaya Memorandum, sebelum kemudian melanjutkan kiprahnya di Koran Pojok Kiri. Di Koran Pojok Kiri, ia dipercaya untuk memimpin perusahaan, bersama rekan-rekan seperjuangannya yang juga berasal dari Surabaya Memorandum. Hal ini menunjukkan kepercayaan dan penghargaan yang tinggi atas kompetensi dan integritasnya.
Almarhum meninggalkan dunia di usia 56 tahun, usia yang masih produktif dan dipenuhi dengan semangat pengabdian. Pertemuan terakhirnya dengan para pegiat pers PWI Mojokerto terjadi pada pelantikan pengurus PWI 2024-2027 di Pendopo Graha Maja Tama Pemkab Mojokerto. Kenangan akan sosoknya yang ramah, bijaksana, dan penuh semangat akan selalu terpatri dalam ingatan. Banyak yang mengingat kebaikan hatinya, seperti saat ia rela meluangkan waktu tengah malam untuk membantu seorang warga yang kesulitan mengakses informasi penting terkait bencana banjir. Ia selalu siap sedia, bahkan di luar jam kerja, untuk membantu siapapun yang membutuhkan.
"Kini kamu terlepas dari tuntutan duniawi," kata-kata penghiburan ini seolah mewakili perasaan banyak orang. Semoga almarhum tenang di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga mereka senantiasa sehat walafiat dan tidak kekurangan suatu apa pun.
H.M. Triyanto, H.S., bukanlah sekadar wartawan Surabaya Memorandum. Ia adalah seorang jurnalis melegenda yang karyanya dan kebaikannya akan selalu dikenang. Dedikasi dan integritasnya dalam menjalankan profesi menjadi teladan bagi generasi penerus. Selamat jalan, kawan. Cerita dan kenanganmu, termasuk kebaikanmu yang tak terhitung jumlahnya, akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah pers di Mojokerto. Jejak langkahmu akan selalu menginspirasi.
Penulis Dion
Editor Djose