Kota Mojokerto dikejutkan oleh fenomena alam yang tak biasa. Setelah banjir besar surut di Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, semburan uap panas muncul dari dalam tanah, menyedot perhatian warga dan memicu rasa penasaran.

Semuanya bermula pada Senin (16/12), ketika warga mencium aroma menyengat, mirip bau belerang. Catur Ferianto, salah satu warga setempat, menceritakan, "Saya mencium bau itu sejak siang. Baunya seperti belerang." Sumber aroma tersebut terlacak di tepi Jalan Blooto-Pulorejo, didekat kantor PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) Maja Citra Kinarya yang ada di wilayah Blooto. Di sana, gelembung-gelembung muncul dari tanah, menyemburkan kepulan asap putih yang terasa panas.

Kejadian ini sangat unik. Catur meyakini ini fenomena alam, karena tidak ada jaringan gas di sekitar lokasi. "Setahu saya, belum pernah ada kejadian seperti ini di Blooto," tambahnya.

Dugaan sementara mengarah pada bekas sumur bor yodium yang sudah lama tak aktif di dekat lokasi. Namun, hubungan pasti antara sumur bor dan semburan uap panas masih perlu diteliti lebih lanjut.

Untuk mendapatkan penjelasan lebih mendalam, kami menghubungi Dr. Agus Harjanto, seorang pakar geologi dari Universitas Airlangga. Ia menjelaskan, "Fenomena semburan uap panas ini bisa disebabkan oleh aktivitas geotermal yang tertekan oleh kondisi lingkungan, seperti banjir. Air yang terperangkap di dalam tanah dapat memanas dan menghasilkan uap yang mencari jalan keluar."

Dr. Agus juga menekankan pentingnya pengawasan. "Masyarakat perlu waspada, terutama jika fenomena ini berlanjut. Kami sarankan agar pihak berwenang melakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan tidak ada potensi bahaya."

Berita tentang semburan uap panas ini dengan cepat menyebar. Warga berkerumun, penasaran dengan asap putih yang keluar dari tanah yang baru saja terendam banjir selama seminggu. Fenomena ini menjadi perbincangan hangat, memunculkan berbagai spekulasi dan pertanyaan. Apakah ini pertanda sesuatu? Apakah ada bahaya yang mengintai? Pertanyaan-pertanyaan ini masih menunggu jawaban dari para ahli. Pemerintah setempat diharapkan segera menyelidiki fenomena ini untuk memastikan keamanan dan memberikan penjelasan kepada masyarakat. Semoga misteri semburan uap panas di Blooto segera terungkap.

Semburan uap panas, atau lebih tepatnya energi panas bumi yang dilepaskan melalui semburan uap panas, memiliki banyak aplikasi dalam penelitian ilmiah dan studi.  Contoh: Studi Geologi dan Vulkanologi: Pemetaan Aktivitas Vulkanik: Semburan uap panas seringkali menjadi indikator aktivitas vulkanik. Para ilmuwan menggunakan data temperatur, komposisi kimia, dan aliran uap untuk memetakan aktivitas gunung berapi dan memprediksi potensi letusan.

Studi Tektonik dan Geotermal: Semburan uap panas juga dapat memberikan informasi tentang struktur geologi dan aliran panas bumi di suatu wilayah. Analisis komposisi kimia dan isotop dari uap panas dapat membantu memahami proses geotermal dan tektonik yang terjadi di bawah permukaan bumi.

Penelitian Energi Panas Bumi:  Eksplorasi Sumber Daya Panas Bumi: Semburan uap panas merupakan tanda potensial sumber daya panas bumi. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi potensi sumber daya, termasuk temperatur, debit, dan komposisi kimia uap panas.

Pengembangan Teknologi Panas Bumi: Semburan uap panas digunakan sebagai sumber energi untuk pembangkitan listrik dan pemanasan. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan untuk memanfaatkan energi panas bumi.

Studi Biologi dan Mikrobiologi:  Ekosistem Mikroba Ekstremofil: Semburan uap panas seringkali menjadi habitat bagi mikroorganisme ekstremofil yang mampu bertahan hidup dalam kondisi panas dan asam. Penelitian dilakukan untuk mempelajari adaptasi dan metabolisme mikroorganisme ini, yang berpotensi untuk aplikasi bioteknologi.

Studi Biogeokimia: Semburan uap panas dapat memberikan informasi tentang siklus biogeokimia di lingkungan vulkanik. Penelitian dilakukan untuk mempelajari bagaimana mikroorganisme dan proses geokimia berinteraksi dalam ekosistem ini.

Studi Iklim dan Atmosfer:  Emisi Gas Rumah Kaca: Semburan uap panas dapat melepaskan gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana ke atmosfer. Penelitian dilakukan untuk mengukur emisi gas rumah kaca dari semburan uap panas dan dampaknya terhadap iklim global.

Studi Atmosfer Lokal: Semburan uap panas dapat mempengaruhi kondisi atmosfer lokal, seperti kelembaban dan temperatur. Penelitian dilakukan untuk mempelajari dampak semburan uap panas terhadap iklim mikro lokal.

Semburan uap panas merupakan fenomena alam yang menarik dan penting untuk berbagai bidang ilmu pengetahuan. Penelitian ilmiah yang dilakukan pada semburan uap panas memberikan informasi berharga tentang geologi, energi panas bumi, biologi, dan iklim.

Organisasi atau institusi yang fokus pada penelitian semburan uap panas di Indonesia: terdapat beberapa institusi dan organisasi di Indonesia yang terlibat dalam penelitian terkait semburan uap panas, khususnya dalam konteks energi panas bumi.

Pusat Penelitian Panas Bumi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu institusi yang aktif dalam penelitian dan pengembangan energi panas bumi. Mereka telah terlibat dalam investigasi semburan uap panas di Lapangan Panas Bumi Lahendong, Sulawesi Utara pada tahun 2016. Tim peneliti dari UGM, yang dipimpin oleh Prof. Pri Utami, M.Sc., Ph.D. (ahli geologi panas bumi) dan Dr. I Wayan Warmada, S.T. (ahli geologi bahan galian), berperan penting dalam menganalisis penyebab dan dampak semburan uap tersebut.

PT Medco Cahaya Geothermal (MCG), perusahaan yang bergerak di bidang energi panas bumi, juga terlibat dalam penelitian semburan uap panas. Mereka telah mengalami kejadian semburan uap di proyek PLTP Ijen, Jawa Timur pada tahun 2020. Meskipun kejadian ini tidak dijelaskan secara detail dalam hasil pencarian, Medco Energy menyatakan telah melakukan koordinasi dengan institusi terkait dan pemerintah daerah setempat untuk menangani semburan tersebut.

Selain itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki peran penting dalam penelitian dan pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Mereka bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi, serta mendukung penelitian dan pengembangan teknologi terkait.

Institusi seperti UGM dan perusahaan seperti Medco Energy memiliki pengalaman dan keahlian dalam menangani kejadian semburan uap panas.  Penelitian dan pengembangan energi panas bumi, termasuk penanganan semburan uap, merupakan bidang yang terus berkembang di Indonesia.

Selain itu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga memiliki peran dalam penelitian dan pengembangan teknologi terkait energi panas bumi. Mereka dapat menjadi sumber informasi dan dukungan penelitian terkait semburan uap panas.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian kualitatif tentang semburan uap panas dapat dilakukan oleh berbagai institusi, termasuk universitas, lembaga penelitian, dan organisasi masyarakat. Penelitian ini dapat berfokus pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dari semburan uap panas.

Secara keseluruhan, meskipun tidak ada organisasi atau institusi yang fokus khusus pada penelitian semburan uap panas, terdapat beberapa institusi dan organisasi di Indonesia yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan energi panas bumi, yang secara tidak langsung juga mencakup penelitian terkait semburan uap panas.  Penelitian dan pengembangan di bidang ini terus berkembang, dan diharapkan akan ada lebih banyak penelitian khusus tentang semburan uap panas di masa depan.

Penulis Dion 

Editor Djose