Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Brantas: Upaya Maksimal di Tengah Arus Deras
-Baca Juga
Mojokerto, Jawa Timur – Upaya pencarian Teguh (24), yang dilaporkan menceburkan diri ke Sungai Brantas di Pintu Air Rolak Songo, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, memasuki hari ketiga. Meskipun tim SAR gabungan telah mengerahkan segala upaya, pencarian masih belum membuahkan hasil. Arus sungai yang deras dan luasnya area pencarian menjadi tantangan utama yang dihadapi.
Tim SAR gabungan, terdiri dari BPBD Kabupaten Mojokerto, Basarnas Surabaya, TNI/Polri, relawan PMI, FPRB, dan potensi relawan Mojokerto, telah bekerja keras sejak hari pertama. Mereka dibagi menjadi beberapa tim, masing-masing dengan strategi pencarian yang berbeda. Tim penyelam diterjunkan di area yang memungkinkan, sementara tim perahu menyusuri sungai dengan seksama. Drone juga digunakan untuk memetakan area pencarian dari udara, membantu tim di darat untuk mengidentifikasi titik-titik potensial.
Tantangan yang Dihadapi: Arus Sungai yang Deras: Arus Sungai Brantas yang sangat deras merupakan kendala utama. Arus ini menyulitkan tim penyelam dan tim perahu dalam melakukan pencarian secara efektif. Korban berpotensi terbawa arus ke area yang lebih luas.
Luasnya Area Pencarian: Area pencarian yang luas, mencapai radius 10 kilometer hingga Jembatan Ngrame di Kecamatan Pungging, membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan. Tim SAR harus menyisir area yang sangat luas, baik di sepanjang aliran sungai maupun di daerah sekitarnya.
Kondisi Sungai: Kondisi sungai yang berlumpur dan bervegetasi lebat juga menyulitkan proses pencarian. Visibilitas di dalam air sangat terbatas, sehingga menyulitkan tim penyelam untuk menemukan korban.
Koordinasi Antar Instansi: Meskipun koordinasi antar instansi telah dilakukan dengan baik, mengelola tim yang besar dan beragam membutuhkan komunikasi dan koordinasi yang efektif dan terus menerus.
Upaya yang Dilakukan: Pencarian Darat dan Air: Pencarian dilakukan secara terpadu, baik di darat maupun di air. Tim darat menyisir area di sepanjang tepian sungai, sementara tim air menggunakan perahu dan alat selam.
Penggunaan Teknologi: Drone dan teknologi pendeteksian bawah air dimaksimalkan untuk memperluas jangkauan pencarian dan meningkatkan efisiensi.
Koordinasi dengan BPBD Sidoarjo: Koordinasi dengan BPBD Kabupaten Sidoarjo dilakukan untuk memantau aliran Sungai Brantas menuju Sungai Porong, mengantisipasi kemungkinan korban terbawa arus ke wilayah tersebut.
Pencarian akan terus berlanjut hingga korban ditemukan. Tim SAR gabungan tetap berkomitmen untuk melakukan segala upaya maksimal dalam operasi pencarian ini.
Penulis Dion
Editor Djose