Pembangunan Patung Gajah Mada di Simpang Bhayangkara, Jalan Gajah Mada, Kota Mojokerto, bukan sekadar proyek estetika, tetapi juga upaya strategis untuk memperkuat identitas budaya kota. Melalui figur Gajah Mada, patung ini akan menjadi simbol kuat yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan Mojokerto dengan warisan sejarah Majapahit.
Keberadaan replika patung Gajah Mada akan memperkuat identitas budaya Mojokerto:
Membangkitkan Rasa Kebanggaan: Patung Gajah Mada sebagai sosok pahlawan dan mahapatih Majapahit akan membangkitkan rasa kebanggaan warga terhadap sejarah dan budaya leluhur mereka. Ini akan memperkuat rasa memiliki dan kecintaan terhadap kota Mojokerto sebagai bagian dari warisan Majapahit.
Menjadi Simbol Kekuatan dan Kepemimpinan: Gajah Mada dikenal sebagai tokoh yang memiliki kepemimpinan kuat dan strategi jitu dalam membangun kerajaan Majapahit. Patung ini akan menjadi simbol kekuatan, kejayaan, dan kepemimpinan, mengilhami generasi muda untuk terus berjuang membangun masa depan Mojokerto.
Mendorong Pelestarian Budaya: Kehadiran patung Gajah Mada akan mendorong upaya pelestarian budaya Majapahit, seperti seni, arsitektur, dan tradisi. Ini akan memicu minat generasi muda untuk mempelajari dan melestarikan warisan budaya mereka.
Meningkatkan Kesadaran Sejarah: Patung Gajah Mada akan menjadi pusat edukasi sejarah bagi masyarakat, terutama generasi muda. Melalui keberadaan patung ini, mereka dapat mempelajari sejarah Majapahit dan peran penting Gajah Mada dalam membangun kerajaan yang besar.
Menarik Minat Wisatawan: Patung Gajah Mada yang monumental dan sarat makna sejarah akan menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara. Ini akan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan industri budaya di Mojokerto.
Patung replika Gajah Mada tidak hanya menghadirkan ikon baru bagi kota, tetapi juga menjadi langkah nyata untuk memperkuat identitas budaya Mojokerto dan melestarikan warisan sejarah Majapahit. Patung replika ini akan menjadi simbol kebanggaan kota, sumber inspirasi bagi generasi muda, dan magnet bagi wisatawan yang ingin menjelajahi jejak sejarah Majapahit di Mojokerto.
Desain Replika Patung Gajah Mada di Kota Mojokerto tidak hanya terinspirasi dari figur sejarah, tetapi juga secara cermat menggabungkan elemen budaya lokal Mojokerto untuk menciptakan karya yang autentik dan bermakna. Desain replika patung Gajahmada mencerminkan budaya lokal:
Ekspresi Wajah dan Gestur: Pematung berusaha menangkap ekspresi wajah dan gestur Gajah Mada yang mencerminkan karakteristik khas tokoh tersebut dalam budaya Jawa. Ekspresi tegas, penuh wibawa, dan bijaksana diharapkan akan terpancar dari patung tersebut, mencerminkan kepemimpinan dan ketegasan Gajah Mada.
Pakaian dan Aksesoris: Patung Gajah Mada akan mengenakan pakaian tradisional Jawa yang sesuai dengan masa kerajaan Majapahit. Detail pakaian, seperti motif batik, aksesoris seperti keris, dan mahkota, akan dipilih secara cermat untuk mencerminkan gaya busana dan perhiasan khas kerajaan Majapahit.
Motif Ornamen: Ornamen pada patung, seperti ukiran pada alas, akan mengadopsi motif khas Majapahit yang banyak ditemukan pada candi dan artefak di Mojokerto dan sekitarnya. Motif-motif seperti "gunungan", "bunga teratai", dan "kalpataru" akan memperkaya estetika patung dan menunjukkan pengaruh budaya Majapahit dalam desain.
Bahan Baku: Pemilihan bahan baku cor semen pasir dan kerangka besi merupakan bahan yang mudah diakses dan umum digunakan dalam seni patung di daerah Mojokerto. Ini menunjukkan bahwa patung tersebut bukan hanya karya seni, tetapi juga hasil keahlian dan kreativitas para seniman lokal.
Lokasi Pemasangan: Pemasangan patung di Simpang Bhayangkara, Jalan Gajah Mada, merupakan lokasi strategis yang memiliki nilai historis dan budaya bagi Kota Mojokerto. Lokasi ini dekat dengan situs Trowulan, pusat kerajaan Majapahit, dan juga merupakan jalan utama yang menghubungkan berbagai wilayah di kota.
Dengan menggabungkan elemen budaya lokal dalam desain, replika patung Gajah Mada tidak hanya menjadi ikon baru bagi Kota Mojokerto, tetapi juga menjadi representasi yang kuat dari warisan budaya Majapahit yang masih hidup dan lestari di Mojokerto. Patung ini akan menjadi simbol kebanggaan dan identitas bagi warga Mojokerto, serta menjadi daya tarik wisata yang memperkenalkan sejarah dan budaya daerah kepada dunia.
Penulis Dion
Editor Djose