Nasib Tragis Pendaki Muda di Gunung Bekel
-Baca Juga
Keluarga dan Handai Taulan Pasrah Atas Kehendak Nya. Dengan Kepergian Sang Penakluk Gunung Penanggungan.
"Duka mendalam menyelimuti keluarga dan teman-teman Whiscyka Zafira Islamay, atau Cika, setelah gadis muda ini ditemukan meninggal dunia terseret arus di Gunung Bekel. Kejadian ini bukan sekadar tragedi, tetapi juga pelajaran berharga tentang pentingnya keselamatan dan kewaspadaan saat mendaki."
"Peristiwa nahas ini terjadi di jalur pendakian Jolotundo, Trawas, Mojokerto, sebuah area yang dikenal dengan keindahannya namun juga rawan bencana alam, terutama saat musim hujan. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada sore hari tanggal 6 Desember 2024 memicu banjir bandang di Sungai Talang, lokasi Cika dan temannya, Mutiara, tengah melakukan pendakian."
Kronologi Peristiwa:
Siang hari, tanggal 6 Desember 2024: Whiscyka Zafira Islamay (Cika) dan temannya, Mutiara, memulai pendakian Gunung Bekel melalui jalur Jolotundo di Trawas, Mojokerto. Keduanya penuh semangat dan optimis untuk mencapai puncak gunung.
Sekitar pukul 16.00 WIB: Cika dan Mutiara tiba di area Watu Talang, sebuah sungai berbatu yang menjadi bagian dari jalur pendakian. Saat itu, cuaca mulai berubah, dengan hujan yang semakin deras.
Pukul 16.00 WIB - 16.15 WIB: Saat menyeberangi Sungai Talang, hujan semakin deras dan menyebabkan debit air sungai meningkat drastis. Mutiara berhasil menyeberang, namun Cika terjebak arus deras yang datang dari arah puncak Gunung Bekel.
Pukul 16.15 WIB - 16.30 WIB: Mutiara, yang berada di seberang sungai, berusaha keras menolong Cika yang terseret arus. Namun, arus sungai terlalu kuat dan kondisi medan yang terjal menyulitkan upaya penyelamatan.
Pukul 16.30 WIB - 18.30 WIB: Cika hilang terbawa arus dan menghilang di balik tebing yang curam. Mutiara, putus asa dan tak berdaya, turun untuk mencari bantuan.
Pukul 18.30 WIB: Tim SAR gabungan dari SAR Pos Jolotundo, Tamiajeng, dan Kedungudi, yang mendapat informasi dari Mutiara, mulai melakukan operasi pencarian. Tim SAR bergerak menuju area Watu Talang, melakukan pemetaan area dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi cuaca yang buruk.
Pukul 18.30 WIB - 21.00 WIB: Tim SAR melakukan pencarian intensif di sepanjang aliran Sungai Talang, menelusuri tebing dan bebatuan, serta menanyakan kepada penduduk sekitar. Upaya pencarian berlangsung sulit mengingat kondisi medan yang terjal dan cuaca yang tak menentu.
Sekitar pukul 21.00 WIB: Tim SAR berhasil menemukan jenazah Cika di Dam Klerek Gunung Bekel, sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat luka di kepala yang diduga disebabkan benturan dengan bebatuan.
Gunung Penanggungan dan gunung Bekel menawarkan akan eksotis yang kaya akan sejarah Kerajaan Majapahit.
Sepanjang jalur pendakian Gunung Bekel, terdapat beberapa tempat menarik dan pemandangan yang dapat dinikmati, terutama bagi para pecinta sejarah dan keindahan alam.
Situs Sejarah dan Arkeologi
Candi Bayi: Candi ini merupakan salah satu situs sejarah yang dapat dijumpai di awal jalur pendakian. Candi Bayi terletak di lereng Gunung Penanggungan dan menawarkan pemandangan Gunung Penanggungan yang menjulang gagah.
Candi Pura: Candi ini berada di sebelah kanan jalur pendakian dan menjadi pertigaan menuju Candi Naga I dan Candi Gentong. Dari Candi Pura, pendaki dapat melihat dengan jelas puncak Gunung Penanggungan dan Puncak Bekel.
Candi Naga I: Candi ini memiliki empat teras menghadap ke timur dan menawarkan panorama sekitarnya yang indah. Area Candi Naga juga merupakan tempat yang cocok untuk beristirahat sebelum pendakian ke puncak Bekel.
Candi Putri: Candi ini merupakan candi terbesar di antara semua candi di Gunung Penanggungan via Jolotundo. Candi Putri memiliki bentuk yang masih bagus dan rapi dengan tiga undakan. Area di sekitar Candi Putri juga merupakan tempat yang cocok untuk berkemah.
Pemandangan Alam
Pemandangan Gunung Penanggungan: Sepanjang jalur pendakian, pendaki dapat menikmati pemandangan Gunung Penanggungan yang menjulang gagah, dengan jalur kuno yang memanjang di lerengnya dan situs-situs yang tampak samar di bawah lereng.
Puncak Bekel: Puncak Bekel menawarkan area lapang yang luas dengan panorama utama berupa Gunung Penanggungan, membuatnya menjadi tempat yang sempurna untuk menikmati pemandangan alam yang memukau.
Tips Pendakian
Jalur pendakian Gunung Bekel via Jolotundo tergolong mudah dilalui karena banyaknya sarana penunjang di sepanjang jalan.
Pastikan untuk membawa perlengkapan dan peralatan mendaki yang lengkap untuk kenyamanan dan keamanan.
Tidak ada sumber air di sepanjang jalur pendakian, jadi pertimbangkan logistik air dengan baik.
Sebaiknya berkemah di Candi Putri karena tempatnya teduh, luas, dan pemandangannya bagus serta strategis.
Selain tempat-tempat menarik yang disebutkan di atas, pendaki juga dapat menikmati keindahan alam Gunung Bekel yang masih perawan. Gunung Bekel menawarkan pengalaman pendakian yang unik dengan kombinasi sejarah dan alam yang memukau.
Gunung Bekel memiliki ketinggian 1.238 mdpl . Meskipun beberapa informasi menyebutkan ketinggian yang berbeda, seperti 1.240 mdpl atau 1.260 mdpl.
Gunung Bekel merupakan anak Gunung Penanggungan dan terletak di lereng baratnya . Puncaknya berupa area lapang yang luas dengan pemandangan Gunung Penanggungan sebagai sajian utama.
Meskipun tidak setenar Gunung Penanggungan, Gunung Bekel menawarkan trek yang relatif ringan dan pemandangan yang indah, menjadikannya pilihan yang menarik bagi para pendaki.
Kematian Cika yang tidak tepat waktu menjadi pengingat yang menyayat hati bahwa gunung, meskipun menawarkan keindahan yang menakjubkan, juga bisa kejam. Ini menekankan perlunya pendaki untuk memprioritaskan keselamatan dan menghormati kekuatan alam. Tragedi ini juga menyoroti pentingnya praktik pendakian yang bertanggung jawab dan perlunya operasi pencarian dan penyelamatan yang kuat untuk memastikan keselamatan mereka yang menjelajahi alam bebas.
Penulis Dion
Editor Djose