Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra, M.A., M.Sc. Kepala Badan Intelijen Negara
-Baca Juga
Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra, M.A., M.Sc., Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) 2024-202
Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra, M.A., M.Sc., Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) 2024-2029. Lahir di Magelang, Jawa Tengah, pada 30 November 1964, beliau merupakan purnawirawan tinggi TNI dengan rekam jejak yang mumpuni dan konsisten dalam menjalankan tugas negara.
Beliau berasal dari keluarga dengan tradisi militer. Ayahnya, Letkol Inf. (Purn.) Drs. Hudaya, merupakan purnawirawan TNI yang kemudian berkarier di sektor swasta. Pendidikan formalnya meliputi jenjang SMP Negeri 1 Magelang dan SMA 8 Jakarta. Keunggulan akademiknya terlihat sejak dini, dibuktikan dengan penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1987. Gelar Magister Administrasi (M.A.) dan Magister Sains (M.Sc.) menunjukkan komitmen beliau terhadap pengembangan intelektual yang berkelanjutan, keahlian yang sangat relevan dengan kompleksitas tugas-tugas intelijen.
Setelah lulus dari Akademi Militer, beliau bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), sebuah satuan yang secara inheren membutuhkan kemampuan pengumpulan informasi, analisis situasi, dan operasi rahasia kemampuan inti dalam bidang intelijen. Pelatihan intensif di Kopassus telah membekali beliau dengan keterampilan dan pengalaman operasional yang mendalam, termasuk strategi, taktik, dan manajemen konflik, serta kemampuan dalam pengumpulan dan analisis intelijen di lapangan. Pendidikan lanjutan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) dan Sekolah Staf Angkatan Bersenjata Malaysia semakin memperkaya wawasan dan keahliannya dalam strategi pertahanan dan keamanan, termasuk aspek-aspek intelijen strategis dan operasional.
Sepanjang karier militernya, beliau telah menduduki berbagai posisi strategis di lingkungan TNI, termasuk Kepala Staf Umum TNI dan Inspektur Jenderal TNI. Jabatan-jabatan tersebut telah memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan strategis, meliputi aspek intelijen dan keamanan nasional. Sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi, beliau menunjukkan kapabilitas dalam memimpin operasi keamanan dan penegakan hukum di wilayah tersebut, serta dalam memanfaatkan informasi intelijen untuk mengantisipasi dan menanggulangi ancaman. Keberhasilan operasi penanggulangan pembalakan liar di Riau pada tahun 2005, yang berhasil mengamankan 27 ton kayu ilegal, merupakan contoh nyata dari kepemimpinan dan komitmen beliau terhadap penegakan hukum dan perlindungan lingkungan, serta kemampuan dalam memanfaatkan intelijen untuk mendukung operasi tersebut. Meskipun detail spesifik kontribusi beliau di bidang intelijen mungkin terbatas untuk alasan kerahasiaan, perjalanan karier dan posisi-posisi yang pernah dijabat menunjukkan keterlibatan langsung dan signifikan dalam dunia intelijen.
Pengalaman beliau sebagai Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia sejak 23 Desember 2020 di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto telah memberikan wawasan yang mendalam tentang kebijakan pertahanan dan keamanan nasional, termasuk peran intelijen dalam mendukung kebijakan tersebut. Peran tersebut telah memungkinkannya untuk berkontribusi secara signifikan dalam perumusan dan implementasi strategi pertahanan, pengelolaan sumber daya, dan kerjasama internasional di bidang pertahanan, serta dalam koordinasi dan integrasi informasi intelijen dari berbagai sumber.
Penunjukan beliau sebagai Kepala BIN pada 21 Oktober 2024 merupakan pengakuan atas kompetensi dan pengalamannya yang luas, termasuk kontribusi signifikan, meskipun tidak secara eksplisit diungkapkan, di bidang intelijen. Keahliannya di bidang intelijen, dipadukan dengan pengalaman operasional dan kepemimpinan di lingkungan TNI dan pemerintahan, menjadikan beliau figur yang tepat untuk memimpin BIN dalam menghadapi tantangan keamanan nasional yang semakin kompleks.
Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra, M.A., M.Sc., memiliki profil yang ideal untuk memimpin BIN. Kombinasi pengalaman militer yang mumpuni, pendidikan yang memadai, dan pengalaman di pemerintahan, dipadukan dengan kontribusi implisit namun signifikan di bidang intelijen, menjadikan beliau sosok yang tepat untuk memimpin dan mengembangkan lembaga intelijen nasional Indonesia. Pengalamannya yang luas dalam operasi militer, kepemimpinan strategis, dan pemahaman yang mendalam tentang dinamika keamanan nasional akan menjadi aset berharga bagi BIN dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra, seorang purnawirawan tinggi TNI, telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi yang signifikan di bidang intelijen sepanjang karier militernya.
Karier Militer dan Keahlian Intelijen Herindra mengawali karier militernya di satuan infanteri Korps Baret Merah atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan dikenal sebagai ahli di bidang infanteri.
Ia memegang berbagai posisi penting di Kopassus, termasuk sebagai perwira junior untuk pelatihan dan organisasi, serta sebagai perwira informasi publik Kopassus pada tahun 2000.
Herindra juga menjabat sebagai asisten senior intelijen di Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan (Sumatera Utara) dan Komandan Distrik Militer (Dandim) 0303/Bengkalis di Riau.
Pada tahun 2008, Herindra menjadi asisten intelijen untuk Komandan Kopassus, Pramono Edhie Wibowo.
Perjalanan kariernya yang kaya di bidang intelijen, termasuk peran sebagai asisten intelijen di berbagai tingkatan, menunjukkan keahlian dan pengalamannya dalam bidang ini.
Posisi Penting dalam Intelijen dan Pertahanan: Herindra menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Ia memiliki gelar master di bidang intelijen dan hubungan internasional dari Universitas Salford pada tahun 1994.
Pada 21 Oktober 2024, Herindra dilantik sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) oleh Presiden Prabowo Subianto.
Penunjukannya sebagai Kepala BIN menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap kemampuan dan pengalamannya di bidang intelijen.
Herindra memiliki pengalaman operasional yang luas di berbagai bidang intelijen, baik di dalam maupun luar negeri. Pengalaman strategi dan taktik intelijen.
Herindra memiliki keahlian dalam analisis intelijen, yang dapat dibagikan melalui seminar, lokakarya, atau publikasi ilmiah tentang analisis ancaman dan strategi pencegahan.
Herindra dapat berbagi pengalamannya dalam membangun kapasitas intelijen di Indonesia melalui program pelatihan, pengembangan kurikulum, atau publikasi tentang strategi pengembangan sumber daya manusia di bidang intelijen.
Herindra dapat membahas tentang penggunaan teknologi dan inovasi dalam bidang intelijen, seperti analisis data besar, kecerdasan buatan, dan keamanan siber.
Penulis Dion
Editor Djose