Imam Suyono: Harapan Baru untuk KONI Dan Federasi Olahraga di Kabupaten Mojokerto
-Baca Juga
Imam Suyono, mantan ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Mojokerto, telah mengumumkan pencalonannya sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mojokerto untuk periode berikutnya. Pemilihan akan diadakan di Hotel Ayana Trawas pada hari Sabtu, 14 Desember 2024. Imam Suyono, seorang pensiunan TNI, berkomitmen untuk mendedikasikan dirinya untuk kemajuan olahraga di Mojokerto.
Visi untuk Perubahan: Pencalonan Imam Suyono telah mendapatkan momentum yang tepat, setelah mendapat restu dari KH Asep Syaifudin Chalim dan dukungan dari Bupati Mojokerto terpilih, Dr. Muhammad Al Barra (Gus Barra). Dia berjanji untuk membawa perubahan positif dalam lanskap olahraga di Mojokerto.
"Saya siap membawa perubahan dalam olahraga di Mojokerto," tegas Imam Suyono pada Rabu, 11 Desember 2024.
Imam Suyono telah merinci program komprehensif yang ingin dia terapkan jika terpilih sebagai Ketua KONI. Visi-nya mencakup pendekatan multi-layer untuk pengembangan olahraga di Mojokerto.
Pengembangan Pembinaan Atlet Muda: Imam Suyono menekankan pentingnya pembinaan atlet muda, membina bakat muda sejak awal. Programnya bertujuan untuk membangun sistem yang kuat untuk identifikasi bakat dan pelatihan, dimulai dari tingkat pemuda dan berkembang ke kompetisi tingkat provinsi dan nasional.
Kolaborasi dengan Instansi Terkait: Dia berencana untuk membangun kolaborasi yang kuat dengan instansi pemerintah terkait, khususnya Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar), yang memainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan membina atlet muda.
Dukungan untuk Atlet Purna Tugas: Imam Suyono menyadari perlunya memberikan dukungan dan peluang bagi atlet purna tugas, yang seringkali menghadapi tantangan dalam beralih ke karier baru. Dia bertujuan untuk menciptakan program yang menawarkan peluang kerja dan bantuan bagi mantan atlet.
Acara Tahunan: Imam Suyono berencana untuk menyelenggarakan event olahraga tahunan di tingkat kabupaten, desa, dan kecamatan untuk mendorong budaya olahraga yang hidup dan mendorong partisipasi dari semua segmen masyarakat.
Pengembangan Infrastruktur: Imam Suyono menyadari pentingnya infrastruktur olahraga yang memadai untuk pelatihan optimal. Dia telah berjanji untuk berinvestasi dalam meningkatkan fasilitas yang ada dan membangun fasilitas baru, termasuk pembangunan gedung olahraga tertutup standar nasional di setiap kecamatan.
Pencalonan Imam Suyono muncul di tengah kontroversi seputar ketua KONI sebelumnya, Suher Didieanto, yang saat ini sedang diselidiki atas dugaan penyalahgunaan dana hibah. Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto (Kejari Mojokerto) sedang menyelidiki dugaan penyimpangan dana hibah senilai Rp 5 miliar dari tahun 2022 hingga 2023.
Kejari Mojokerto telah menginterogasi 25 saksi, termasuk Suher Didieanto sendiri. Investigasi telah menemukan indikasi kuat tentang aktivitas ilegal terkait penggunaan dana hibah. Meskipun jumlah kerugian keuangan negara belum ditentukan, investigasi telah mengungkapkan penyimpangan yang signifikan dalam penggunaan dana hibah.
Kejari Mojokerto bertekad untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh, memastikan bahwa dana publik digunakan secara transparan dan bertanggung jawab. Hasil investigasi akan berdampak signifikan pada masa depan olahraga di Mojokerto dan kepercayaan publik terhadap KONI. Keberhasilan Imam Suyono dalam pemilihan dan kemampuannya untuk menerapkan visinya akan bergantung pada kemampuannya untuk mengatasi tantangan ini dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap organisasi tersebut.
Penulis Dion
Editor Djose