Pada Kamis, 5 Desember 2024, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjaga keamanan ketat di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Peningkatan keamanan ini dilakukan selama sidang pleno rekapitulasi suara untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto, serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Lokasi di Jalan R.A.A. K.A. Adinegoro 1–2 Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, diubah menjadi zona yang dijaga ketat.

Deretan kendaraan taktis dikerahkan di depan kantor KPU. Ini termasuk barikade lapis baja, mobil water cannon, truk Dalmas (truk pengendali massa), dan sejumlah besar personel keamanan. Kendaraan dan personel ini ditempatkan secara strategis sebagai tindakan pencegahan terhadap potensi kerusuhan massa, yang menjadi kekhawatiran nyata mengingat sifat serentak Pilkada 2024.

Di dalam gedung Graha Wira Wibawa Mukti di kantor KPU, suasana tegang. Perwakilan dari berbagai organisasi—KPU, Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), PPS (Panitia Pemilihan Suara), partai politik, perwakilan partai (L.O. parpol), dan saksi dari masing-masing pasangan calon—berpartisipasi dalam sidang pleno. Ketegangan yang terasa berasal dari desas-desus tentang kemungkinan protes dan mobilisasi massa. Sementara itu, petugas intelijen dari Kepolisian dan TNI melakukan pengawasan dan penyelidikan untuk memantau setiap kumpulan orang di dekat kantor KPU. 

Berbeda dengan langkah-langkah keamanan yang diperketat, masyarakat umum sebagian besar tidak menyadari peristiwa yang terjadi di kantor KPU. Sebagian besar warga melanjutkan rutinitas harian mereka, fokus pada pekerjaan atau studi, dan mempercayakan pemeliharaan stabilitas dan keamanan nasional kepada aparatur negara.

Fatah, saksi yang mewakili pasangan calon nomor 02 (Mubarok), melaporkan suasana yang tenang dan tertib di dalam sidang pleno. Penghitungan suara dilakukan secara terstruktur, bergantian antara penghitungan suara Pilkada Kabupaten Mojokerto dan penghitungan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Pendekatan yang efisien ini memastikan bahwa sidang pleno selesai tanpa berlarut-larut hingga larut malam.

Pelaksanaan rekapitulasi suara yang sukses dan damai di Mojokerto menunjukkan efektivitas langkah-langkah keamanan proaktif dalam menjaga ketertiban dan memastikan integritas proses pemilihan. Keberadaan TNI dan Polri yang terlihat bertindak sebagai pencegah, mencegah potensi gangguan dan memungkinkan penghitungan suara yang lancar dan transparan. Kontras antara langkah-langkah keamanan siaga tinggi dan kehidupan normal di luar kantor KPU menggarisbawahi kepercayaan publik terhadap kemampuan negara untuk melindungi proses demokrasi.

Dampak dari pengamanan ketat tersebut, beberapa ruas jalan dialihkan ke jalur alternatif. Salah satu sekolah dasar di dekat kantor KPU Kabupaten Mojokerto diliburkan.

Sekolah dasar di dekat kantor KPU Kabupaten Mojokerto diliburkan karena alasan keamanan.  Penutupan jalan dan pengamanan ketat di sekitar kantor KPU membuat akses menuju sekolah menjadi terbatas dan berpotensi membahayakan siswa dan guru.

Untuk menghindari risiko keamanan dan memastikan keselamatan semua pihak, pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar pada hari tersebut.

Penulis Dion 

Editor Djose dan