80 Kilometer Menuju Pelukan Keluarga Kisah Haru Andrianto
-Baca Juga
Empat belas tahun. Bayangkan, empat belas tahun Andrianto (45) membelah jarak 80 kilometer, membelah Jawa Timur dan Jawa Tengah, hanya untuk mengajar di SDN Magetan dan pulang ke pelukan keluarganya di Wonogiri. Empat belas tahun ia menunggangi kuda besi tua, menantang terik matahari dan dinginnya embun pagi, hanya untuk menyambung hidup dan membesarkan anak-anaknya. Setiap fajar menyingsing, ia sudah berjuang melawan kantuk, membayangkan wajah-wajah mungil yang menanti ilmunya, dan wajah istrinya yang selalu setia menunggu di rumah. Petang tiba, ia pulang dengan tubuh lelah, namun hati penuh syukur.
Bayangkan, dua jam di atas motor, jalan berkelok, kadang berlubang, terik matahari membakar kulit, hujan mengguyur tubuhnya. Itulah keseharian Andrianto selama 14 tahun. Bukan sekadar angka, tetapi sebuah epilog panjang tentang pengorbanan seorang ayah dan guru yang tak ternilai. "Anak saya butuh pendampingan, Pak," ujarnya, suara serak menahan haru, "Saya rindu keluarga saya." Rindu yang terpendam selama 14 tahun, terbungkus dalam setiap tetes keringat yang membasahi bajunya.
Lima kali ia mengajukan mutasi. Lima kali harapannya seakan melayang di angkasa, menghilang ditelan kecemasan. Setiap penolakan menusuk hatinya seperti sembilu, namun ia tak pernah menyerah. Doa-doa terus dipanjatkan, harapan terus dihidupkan dalam dadanya. Hingga akhirnya, di bulan Juli 2024, sebuah kabar indah menghantam hatinya seperti hujan deras di musim kemarau: mutasinya disetujui!
Air mata haru membasahi pipinya. Bukan hanya karena impiannya terwujud, tetapi juga karena janjinya akan terpenuhi. Ia pernah bernazar, akan berjalan kaki dari Magetan ke Wonogiri jika mutasinya dikabulkan. Dan pada 31 Oktober 2024, ia menepati janjinya. 80 kilometer ia tempuh dengan langkah teguh, setiap langkah menyatakan syukur dan kebahagiaan. Video yang menangkap momen itu menjadi saksi bisu perjalanan panjang menuju pelukan keluarga.
Kisah Andrianto bukan sekadar angka dan jarak. Ini adalah balada tentang cinta, pengorbanan, dan kegigihan seorang ayah dan guru. Ini adalah cerita tentang sebuah janji yang ditepati, sebuah perjalanan panjang yang akhirnya berujung pada kebahagiaan yang tak terkira. Ia telah menemukan rumah sejati, bukan hanya di sebuah gedung, tetapi di pelukan keluarga yang sangat ia rindu.
Penulis Dion
Editor Djose