PPST Mojokerto: Dari Pusat Sepatu yang Mati Suri Menuju Pusat Seni dan Budaya yang Bergairah?
-Baca Juga
Pusat Perkulakan Sepatu Terpadu (PPST) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, berdiri megah di atas lahan seluas empat hektar lebih. Bangunan-bangunannya, yang dulunya dirancang untuk menjadi pusat industri sepatu yang ramai, kini sunyi senyap, menjadi saksi bisu dari potensi yang terpendam selama bertahun-tahun. Bayangan ruko-ruko yang seharusnya dipenuhi aktivitas perdagangan sepatu, kini hanya dihuni oleh debu dan kesunyian. Lokasi strategis di jalur lalu lintas nasional, dekat dengan kota Surabaya dan situs bersejarah Majapahit, seakan tak mampu membangkitkan semangat bisnis di area ini.
Selama dua dekade lebih, PPST bagaikan tidur panjang. Pergantian kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan bahkan pergantian empat Bupati Mojokerto tak mampu menghidupkan kembali pusat perkulakan ini. PPST, yang seharusnya menjadi tulang punggung perekonomian Mojokerto, justru menjadi lahan eksperimen bagi para pejabat, tanpa menghasilkan buah yang berarti.
Bambang Widjanarko Komisi II DPRD Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, Fraksi Partai Golkar.Namun, seberkas harapan baru muncul dari usulan Bambang Widjanarko, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Mojokerto dari Fraksi Partai Golkar. Beliau melihat potensi yang luar biasa untuk mengubah PPST menjadi pusat seni, budaya, dan olahraga, di bawah naungan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Disporbudpar). Bayangan gedung pertunjukan seni yang megah, dipadu dengan arena olahraga modern, mulai terlukis. Kompetisi bola voli tingkat nasional, bahkan Proliga, dapat dibayangkan meramaikan area ini.
Transformasi ini bukan hanya sekadar perubahan fungsi, tetapi juga perubahan paradigma. Bukan lagi sekadar membangun gedung, tetapi mengoptimalkan aset yang ada untuk menarik investor dan menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD). Suasana yang dulu sunyi akan berganti dengan hiruk pikuk kegiatan seni dan olahraga, menghidupkan kembali area tersebut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Namun, kesuksesan transformasi ini bergantung pada keseriusan pemerintah daerah. Skala prioritas yang jelas, keterlibatan masyarakat, dan dukungan penuh dari pemimpin daerah menjadi kunci keberhasilan. Pengalaman masa lalu, di mana pembangunan fisik tanpa perencanaan yang matang hanya membuang uang rakyat tanpa dampak signifikan, harus menjadi pelajaran berharga. PPST memiliki potensi yang luar biasa, tinggal bagaimana pemimpin daerah mampu menerjemahkan potensi tersebut menjadi realitas yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Mojokerto. Suksesnya transformasi PPST ini akan menjadi bukti nyata bahwa pemanfaatan sumber daya lokal yang tepat dapat membawa kemajuan dan kemakmuran.
Potensi PPST sebagai pusat seni dan budaya sangatlah besar, didukung oleh beberapa faktor:
Lokasi Strategis: PPST berada di jalur lalu lintas nasional, membuatnya mudah diakses oleh wisatawan domestik dan internasional.
Kedekatan dengan Kota Surabaya, pusat ekonomi dan budaya Jawa Timur, memudahkan akses ke berbagai fasilitas dan sumber daya.
Lokasi PPST yang dekat dengan situs bersejarah Majapahit memberikan nilai tambah bagi para wisatawan yang tertarik dengan budaya dan sejarah Jawa.
Luas Lahan yang Cukup: Luas lahan PPST yang mencapai 4 hektar lebih memungkinkan pengembangan berbagai fasilitas seni dan budaya.
Area tersebut dapat dimaksimalkan untuk membangun gedung pertunjukan, galeri seni, museum, ruang workshop, dan taman budaya.
Potensi Budaya Lokal: Mojokerto memiliki kekayaan budaya yang kaya, termasuk seni tari, musik, kerajinan tradisional, dan warisan budaya Majapahit.
PPST dapat menjadi wadah untuk mempromosikan dan melestarikan budaya lokal Mojokerto, serta menjadi tempat untuk menampilkan pertunjukan seni tradisional.
Peluang Pengembangan Ekonomi: Pengembangan PPST sebagai pusat seni dan budaya dapat menarik wisatawan dan investor, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Pusat seni dan budaya ini dapat menjadi sumber pendapatan melalui tiket masuk, penjualan merchandise, dan penyelenggaraan acara.
PPST dapat menjadi pusat pelatihan dan pengembangan bagi seniman lokal, menciptakan lapangan kerja baru.
Kolaborasi dengan Disporbudpar: Pengalihan pengelolaan PPST ke Disporbudpar memungkinkan sinergi dan pemanfaatan sumber daya yang ada di dinas tersebut.
Disporbudpar dapat menyelenggarakan event dan program yang melibatkan seni dan budaya di PPST, seperti festival seni tradisional, pameran lukisan, dan pertunjukan musik.
Dengan memanfaatkan faktor-faktor tersebut, PPST dapat diubah menjadi pusat seni dan budaya yang menarik, bernilai ekonomi, dan berdampak positif bagi masyarakat Mojokerto.
Untuk menarik wisatawan dan investor ke PPST sebagai pusat seni dan budaya, diperlukan strategi yang komprehensif dan terarah. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:
Membangun Brand dan Citra yang Kuat:
Menonjolkan Keunikan PPST: PPST harus memiliki identitas yang kuat dan unik, yang membedakannya dari pusat seni dan budaya lainnya. Ini dapat dilakukan dengan fokus pada kekayaan budaya lokal Mojokerto, seperti seni tari, musik, kerajinan tradisional, dan warisan budaya Majapahit.
Membangun Brand yang Menarik: Nama, logo, dan tagline PPST harus mudah diingat dan menarik bagi wisatawan dan investor.
Promosi yang Efektif: Memanfaatkan media sosial, website, dan platform digital lainnya untuk mempromosikan PPST dengan konten menarik dan informatif.
Menyediakan Fasilitas dan Program yang Menarik: Gedung Pertunjukan dan Galeri Seni: Membangun gedung pertunjukan yang memadai untuk berbagai jenis pertunjukan seni, serta galeri seni untuk memamerkan karya seniman lokal dan internasional.
Museum dan Ruang Workshop: Menyediakan museum yang menampilkan sejarah dan budaya Mojokerto, serta ruang workshop untuk pelatihan dan pengembangan seni.
Taman Budaya: Membuat taman budaya yang indah dan nyaman sebagai tempat untuk bersantai, menikmati alam, dan merasakan suasana budaya lokal.
Program Seni dan Budaya: Menyelenggarakan program seni dan budaya yang menarik dan beragam, seperti festival seni tradisional, pameran lukisan, pertunjukan musik, dan workshop seni.
Menjalin Kemitraan dan Kolaborasi:
Kolaborasi dengan Seniman Lokal: Membangun kemitraan dengan seniman lokal untuk menampilkan karya mereka di PPST dan melibatkan mereka dalam program-program seni dan budaya.
Kerjasama dengan Institusi Pendidikan: Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dan sekolah seni untuk mengadakan kegiatan bersama, seperti pameran karya mahasiswa, workshop, dan seminar.
Kemitraan dengan Perusahaan Swasta: Mencari investor dan sponsor dari perusahaan swasta untuk mendukung pengembangan PPST dan program-programnya.
Meningkatkan Aksesibilitas dan Infrastruktur: Transportasi yang Mudah: Memastikan akses transportasi yang mudah dan nyaman bagi wisatawan dan investor, seperti bus, kereta api, dan taksi.
Fasilitas Penginapan: Menyediakan fasilitas penginapan yang memadai dan terjangkau, seperti hotel, homestay, dan penginapan lainnya.
Pengembangan Infrastruktur: Meningkatkan infrastruktur di sekitar PPST, seperti jalan, penerangan, dan tempat parkir.
Mempromosikan PPST sebagai Destinasi Wisata Budaya: Paket Wisata Budaya: Mengembangkan paket wisata budaya yang memadukan kunjungan ke PPST dengan objek wisata budaya lainnya di Mojokerto.
Kerjasama dengan Agen Perjalanan: Bekerjasama dengan agen perjalanan untuk memasarkan PPST sebagai destinasi wisata budaya.
Penyelenggaraan Event: Menyelenggarakan event-event besar yang menarik wisatawan dan investor, seperti festival seni budaya, pameran internasional, dan konferensi.
Memanfaatkan Teknologi Digital: Platform Digital: Membuat website dan aplikasi mobile yang informatif dan interaktif untuk memperkenalkan PPST kepada wisatawan dan investor.
Media Sosial: Memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan PPST dan program-programnya.
Virtual Tour: Membuat virtual tour untuk memberikan pengalaman virtual kepada wisatawan yang ingin melihat PPST dari jarak jauh.
Membangun Keberlanjutan: Pengembangan SDM: Melakukan pelatihan dan pengembangan bagi staf dan pengelola PPST untuk meningkatkan kualitas layanan dan profesionalitas.
Pelestarian Budaya: Memastikan bahwa program-program di PPST mendukung pelestarian budaya lokal dan tidak merusak lingkungan.
Pemberdayaan Masyarakat: Melibatkan masyarakat lokal dalam pengembangan dan pengelolaan PPST untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dengan menerapkan strategi yang komprehensif dan terarah, PPST dapat menjadi pusat seni dan budaya yang menarik bagi wisatawan dan investor, serta berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan budaya Mojokerto.
Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan PPST sebagai pusat seni dan budaya. Peran tersebut dapat diwujudkan melalui berbagai upaya, seperti:
Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur: Pemerintah daerah dapat meningkatkan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung kegiatan seni dan budaya di PPST. Hal ini meliputi:
Gedung seni: Menyediakan gedung seni yang memadai untuk pertunjukan, pameran, dan workshop.
Galeri: Membangun galeri untuk memamerkan karya seni lokal dan nasional.
Museum: Memperkuat museum yang ada atau membangun museum baru untuk melestarikan warisan budaya.
Pusat kebudayaan: Mendirikan pusat kebudayaan sebagai wadah pengembangan dan pelestarian seni dan budaya.
Sarana pendukung: Menyediakan sarana pendukung seperti ruang latihan, studio, dan workshop.
Pengembangan Festival dan Acara Budaya:
Pemerintah daerah dapat mendorong pengembangan festival dan acara budaya di PPST. Hal ini dapat dilakukan dengan:
Mendukung penyelenggaraan festival seni dan budaya: Memberikan bantuan dana, promosi, dan dukungan logistik.
Membuat kalender event: Menyusun kalender event seni dan budaya untuk menarik wisatawan dan meningkatkan kunjungan.
Memfasilitasi kolaborasi: Memfasilitasi kolaborasi antara seniman lokal, nasional, dan internasional.
Pemberdayaan Seniman Lokal: Pemerintah daerah dapat memberdayakan seniman lokal di PPST dengan:
Memberikan pelatihan dan workshop: Meningkatkan kualitas dan profesionalitas seniman lokal.
Memberikan insentif dan penghargaan: Memberikan dukungan finansial dan apresiasi kepada seniman berbakat.
Memfasilitasi akses pasar: Membuka peluang bagi seniman lokal untuk memasarkan karya mereka.
Promosi dan Pemasaran:
Pemerintah daerah dapat mempromosikan PPST sebagai pusat seni dan budaya dengan: Membuat website dan media sosial: Menyediakan informasi lengkap tentang PPST dan kegiatan seni dan budaya yang ada.
Melakukan promosi di media massa: Menayangkan iklan dan berita tentang PPST di media cetak, elektronik, dan online.
Mengadakan event promosi: Mengadakan pameran, festival, dan acara promosi untuk menarik wisatawan dan pengunjung.
Kolaborasi dengan Pihak Lain: Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung pengembangan PPST, seperti:
Lembaga seni dan budaya: Membangun kemitraan dengan lembaga seni dan budaya untuk menyelenggarakan program dan event bersama.
Perguruan tinggi: Memfasilitasi penelitian dan pengembangan seni dan budaya di PPST.
Swasta: Menarik investasi dari sektor swasta untuk membangun fasilitas dan infrastruktur di PPST.
Masyarakat: Membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mendukung pengembangan PPST.
Pemetaan Potensi Seni dan Budaya:
Pemerintah daerah perlu melakukan pemetaan potensi seni dan budaya di PPST untuk:
Mengenali kekayaan budaya lokal: Mengidentifikasi dan mendokumentasikan warisan budaya yang ada.
Mengembangkan strategi pengembangan: Menyusun strategi pengembangan seni dan budaya yang tepat sasaran.
Menciptakan destinasi wisata unik: Memanfaatkan potensi seni dan budaya untuk menarik wisatawan.
Dukungan Dana: Pemerintah daerah perlu menyediakan anggaran yang cukup untuk mendukung pengembangan PPST, seperti:
Pembangunan dan pemeliharaan fasilitas: Membiayai pembangunan dan pemeliharaan gedung seni, galeri, museum, dan pusat kebudayaan.
Penyelenggaraan event: Memberikan bantuan dana untuk festival, pameran, dan acara budaya.
Pemberdayaan seniman:. Memberikan insentif dan beasiswa kepada seniman lokal.
Dengan dukungan yang kuat dari pemerintah daerah, PPST dapat berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang berjaya. Peran pemerintah daerah meliputi peningkatan fasilitas dan infrastruktur, pengembangan festival dan acara budaya, pemberdayaan seniman lokal, promosi dan pemasaran, kolaborasi dengan pihak lain, pemetaan potensi seni dan budaya, serta dukungan dana. Dengan upaya yang terstruktur dan kolaboratif, PPST dapat menjadi wadah yang inspiratif bagi pengembangan seni dan budaya di Indonesia.
Penulis Dion
Editor Djose