MUBAROK DI SAMBUT ANTUSIAS DI WRINGINREJO SOOKO
-Baca Juga
Di Kabupaten Mojokerto, pada malam yang diguyur hujan lebat, terlihat tekad yang kuat dari masyarakatnya. Meskipun hujan deras mengguyur, mereka tetap berkumpul untuk menyambut Gus Barra, seorang calon pemimpin yang berkomitmen untuk memajukan Mojokerto dari kemiskinan, memperbaiki sistem layanan kesehatan yang buruk, dan mengatasi masalah pendidikan yang terabaikansemua akibat dari pemerintahan dinasti yang telah berkuasa dalam jangka waktu yang panjang. Selama dua bulan terakhir, Gus Barra bersama Muhammad Rizal Ocktavian, yang dikenal sebagai "Mas Dokter Rizal," dan secara resmi dikenal sebagai pasangan calon MUBAROK telah secara sistematis mengunjungi 299 desa dan 5 kelurahan di 18 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto, untuk meninjau dan memahami secara langsung kondisi masyarakat di bawah pemerintahan dinasti tersebut.
Perjalanan mereka, penuh semangat dan tekad, telah membawa mereka melewati berbagai medan, termasuk hutan, pedesaan, dan perkotaan di Kabupaten Mojokerto. Puncak perjalanan mereka terjadi pada Sabtu, 23 November 2024, di Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, di mana mereka disambut dengan sambutan yang meriah dan antusias. Acara tersebut dimeriahkan oleh pertunjukan shalawatan di atas panggung besar yang dipimpin oleh grup Shalawat Mubarok, sebuah kelompok musik yang beranggotakan para pemuda milenial. Para hadirin, yang mayoritasnya adalah generasi milenial, menunjukkan antusiasme dan harapan yang tinggi terhadap kedatangan Gus Barra dan timnya.
Kehadiran Gus Barra sangat dinantikan, menjadi simbol harapan baru bagi kelompok masyarakat yang taat beragama dan nasionalis. Dokter Rizal, seorang dokter yang dikenal dengan program layanan kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu, turut meningkatkan daya tarik acara tersebut. Kehadiran Gus Fahmi, seorang tokoh muda agama yang dikenal karena kepeduliannya terhadap masyarakat putra dari Romo KH. Khusen Ilyas dari Pondok Pesantren Misbar Karangnongko Sasap Sooko Mojokerto, semakin menambah semarak acara. Sorak sorai dan tepuk tangan gemuruh menyambut kedatangan Gus Fahmi.
Suasana penuh harapan ini bertolak belakang dengan suasana kebingungan yang melingkupi pemilihan Bupati Mojokerto, yang selama ini dipengaruhi oleh kekuasaan dinasti yang berkuasa. Acara tersebut juga dihadiri oleh KH. Asep Syaifuddin Chalim, seorang ulama yang dikenal karismatik dan dermawan, serta terkenal dengan doa-doanya yang dianggap mustajab; nampak pula Dr. Ahmadi, mantan Bupati Mojokerto periode 2000-2008 dan pendiri Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Jawa Timur; dan sejumlah tokoh penting lainnya.
Dalam pidato politiknya yang lugas dan berbobot, Gus Fahmi secara tegas menyerukan kepada masyarakat untuk memberikan suara kepada pasangan calon MUBAROK (nomor urut 02) pada pemilihan Bupati yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 November. Slogan "Coblos Nomor 2, Coblos Nomor 2, Mubarok menang, menang! Mojokerto ganti Bupati!" (Pilih Nomor 2, Pilih Nomor 2, Mubarok menang, menang! Mojokerto ganti Bupati!) berkumandang lantang di udara. Masyarakat secara jelas mengungkapkan keinginan mereka untuk perubahan signifikan, yaitu terwujudnya Mojokerto yang lebih maju, adil dan makmur.
Heriwanto komunitas ikatan keluarga Madura (IKAMA)Pertunjukan grup Shalawat MUBAROK semakin menambah semarak acara, dengan penampilan lagu Shalawat Badar yang telah diaransemen ulang menjadi lagu kampanye, "WAYAHE GANTI BUPATI" (Saatnya Ganti Bupati), yang telah menjadi simbol ikonik kampanye mereka. Slogan tersebut terus bergema sepanjang malam, bersamaan dengan lagu Jawa yang telah dimodifikasi menjadi jingle kampanye yang mudah diingat: "Gus Barra wae mas, Gus Barra wae, ojo liane ojo liane. Dokter Rizal wae mas, Dokter Rizal wae, Ojo liane ojo liane" (Gus Barra saja, Gus Barra saja, tidak yang lain. Dokter Rizal saja, Dokter Rizal saja, tidak yang lain).
Pertemuan akbar di gedung olahraga Desa Wringinrejo semakin memperkuat tekad dan komitmen untuk memenangkan pasangan calon MUBAROK (nomor urut 02). Berdasarkan perkiraan, tingkat kemenangan diperkirakan mencapai 90%, menjanjikan masa depan yang lebih cerah bagi Kabupaten Mojokerto.
Salah satu momen yang paling mengesankan terjadi ketika beberapa perempuan muda, yang termasuk dalam generasi milenial, memperlihatkan foto Gus Barra dan Dokter Rizal di ponsel mereka. Ketika ditanya oleh Gus Fahmi tentang alasan mereka mendukung Gus Barra, Devi, seorang pemilih pemula dan siswi kelas 12 SMA, secara spontan menyatakan bahwa Gus Barra "ganteng dan loman" (tampan dan dermawan). Pernyataan tersebut disambut dengan gelak tawa dari para hadirin. Julukan "Bupati ganteng dan loman" (Bupati tampan dan dermawan), yang populer berkat Gus Fahmi, telah menyebar luas, bahkan hingga ke kalangan pelajar, yang menunjukkan betapa besar daya tarik Gus Barra di kalangan masyarakat.
Acara ditutup dengan doa yang khusyuk dan penuh harap yang dipimpin oleh Romo KH Asep Syaifuddin Chalim, yang memohon agar proses pemilihan berjalan lancar, aman, dan damai, serta memohon kemenangan bagi pasangan calon MUBAROK (nomor urut 02). Malam itu berakhir dengan harapan dan rasa persatuan yang baru di tengah masyarakat Mojokerto, di mana hujan lebat seakan menjadi latar belakang bagi tekad yang tak tergoyahkan untuk perubahan.
Penulis Dion
Editor Djose