PROYEK PENANGGULANGAN BANJIR DI LINGKUNGAN KEDUNGSARI, GUNUNGGEDANGAN, MAGERSARI KOTA MOJOKERTO DI PROTES WARGA SETEMPAT ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

PROYEK PENANGGULANGAN BANJIR DI LINGKUNGAN KEDUNGSARI, GUNUNGGEDANGAN, MAGERSARI KOTA MOJOKERTO DI PROTES WARGA SETEMPAT

-

Baca Juga

SISA-SISA MASALAH, Proyek Penanggulangan Banjir. GAPURA nya kok cuma satu. Lucu... nilai proyeknya berapa satu gapura???

MOJOKERTO KOTA, Setiap pembangunan proyek yang dikerjakan PUPR Kota Mojokerto Jawa Timur dari era 2018 hingga saat ini selalu menyisakan masalah. Sumber Daya Manusia, profesional dan proporsional serta integritas di DPUPR Kota Mojokerto patut dipertanyakan.

Nilai proyek dan hasil pekerjaan jauh dari ekspektasi. Nilai Miliaran rupiah, hasil seperti puluhan juta. 

Kasus proyek irigasi saluran air di lingkungan Kedungsari RT. 04. RW. 03 Kelurahan Gunung Gedangan Kecamatan Magersari Kota Mojokerto Jawa Timur itu tampak semrawut. Material U Gatter yang ada apakah sudah sesuai harapan. Tingkat kualitas material U Getter,  berapa tahun bisa menahan beban tidak hanya air. Namun juga, kualitas U Gatter tersebut akan dilintasi kendaraan bermotor, mobil roda empat pribadi. Bahkan, kemungkinan kendaraan truk juga melintas dilingkungan tersebut bagi, warga masyarakat yang mempunyai kendaraan truk atau kendaraan dari perusahaan yang menurunkan dan menaikkan material.

Terkait proyek saluran air, yang mendapatkan protes dari warga setempat, sah-sah saja. 

Dari pantauan dilapangan, proyek saluran air usai material U Gatter dipasang. Tampak tidak rapi, cenderung sakpenake dewe. Terlihat kalau kontraktor pemenang tender dari DPUPR Kota Mojokerto kurang profesional. Lebih mengejar deadline waktu dan uang. Sehingga, keselamatan, kenyamanan lingkungan warga masyarakat setempat yang ada proyek saluran air tidak diperhatikan.

Manakala SDM petugas DPUPR Kota Mojokerto mumpuni dan kontraktor pemenang tender profesional pasti, memperhatikan kondisi lingkungan warga setempat. Bukan sak karepe dewe.

Mengapa setiap pekerjaan proyek sekecil apapun harus memperhatikan lingkungan?. Pasalnya, proyek tersebut berada dilingkungan pemukiman warga. Kesehatan warga harus diperhatikan, apalagi saat ini cuaca panas disertai angin. Otomatis debu beterbangan akan menyebabkan penyakit ISPA (saluran pernapasan). 

Apalagi pemasangan U Getter serampangan tidak tertata rapi, sehingga menyebabkan kecelakaan ringan untuk anak-anak, lansia serta ibu-ibu hamil. 

Proyek tersebut tidak memenuhi kaidah preventif Keselamatan, Kecelakaan, Kesehatan (P3K) warga setempat, yang lingkungannya sedang dalam tahap pekerjaan proyek saluran air kurang

Padahal, nilai proyek tersebut Rp 1,03 miliar, merupakan salah satu pekerjaan untuk pengendalian banjir di Kota Mojokerto. Selain di Kelurahan Gunung Gedangan, paket proyek drainase juga menyentuh Kelurahan Balongsari dan Magersari.

Apalagi proyek pengendalian banjir. Tanpa dilakukan perencanaan, hitungan dengan skala prioritas. Akan dibuang kemana air yang ada di saluran U getter itu. Ketika musim hujan tiba. Apakah sudah diproyeksikan pembuangan air itu ke sungai besar. Apakah dilingkungan tersebut ada pompa air untuk menyedot air dari saluran air. Apakah pompa air sudah dipastikan bekerja dengan baik?. 

Bikin proyek untuk masyarakat kok, main-main. Jangan sekedar asal, usul minta proyek kalau sekedar asal asalan. Bagaimana ini, dikerjakan dengan profesional atau pidana penjara???. (DION)


Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode