Pakde Bento Tambal Ban Dan Peri Jalanan Baik Hati ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Pakde Bento Tambal Ban Dan Peri Jalanan Baik Hati

-

Baca Juga


Di tengah hiruk pikuk Kota Mojokerto, tepatnya di simpang empat jalan raya Surodinawan, berdirilah sebuah warung tambal ban sederhana milik Pakde Bento.  Warung itu sudah menjadi saksi bisu perjalanan waktu, dengan cat kusam dan papan nama yang mulai pudar.  Pakde Bento, dengan tangan-tangan tua yang cekatan, telah menambal ban motor para pengendara selama bertahun-tahun.
 
Minggu pagi tanggal 20 Oktober 2024, Pakde Bento bersiap membuka warungnya.  Udara pagi yang sejuk terasa menusuk kulitnya yang keriput.  Namun, semangatnya tak pernah padam.  Ia yakin hari itu akan menjadi hari yang baik.
 
"Alhamdulillah, rejeki pagi ini," gumam Pakde Bento, saat melihat tujuh orang pengendara motor berjajar di depan warungnya.  Ban motor mereka bocor akibat paku dan benda tajam lainnya.  Pakde Bento langsung sigap, tangannya cekatan mengganti ban dalam yang bocor dan menambalnya dengan rapi.
 
"Pakde, kok banyak yang bannya bocor ya?" tanya Bu Eris, salah satu pengendara motor yang sedang menunggu ban motornya ditambal.  "Biasanya nggak segini banyaknya."
 
Pakde Bento tersenyum, "Nggak tahu juga Bu, mungkin karena jalanan lagi banyak paku kali ya."
 
Bu Eris mengerutkan keningnya, "Hmm, kok ya bisa banyak paku. Jangan-jangan ada yang menebar paku nih, Pakde."
 
Pakde Bento menggeleng, "Nggak usah mikirin yang aneh-aneh Bu, mungkin memang kebetulan saja."
 
Namun, rasa curiga Bu Eris semakin kuat.  Ia melihat sekeliling, memperhatikan setiap sudut jalanan.  Matanya tajam, seperti elang yang mengintai mangsanya.  "Hmm, ada yang aneh nih," gumamnya dalam hati.
 
Tiba-tiba, Bu Eris melihat sesosok makhluk mungil bersembunyi di balik pohon besar di pinggir jalan.  Makhluk itu memiliki sayap kecil yang berkilauan seperti kristal, dan tubuhnya yang mungil dihiasi dengan bulu-bulu halus berwarna biru.  Makhluk itu menatap Bu Eris dengan sorot mata yang tajam dan penuh teka-teki.
 
"Kamu siapa?" tanya Bu Eris dengan suara gemetar.
 
Makhluk mungil itu tersenyum misterius, "Aku adalah Peri Jalanan.  Aku menjaga jalanan agar tetap aman dan lancar."
 
"Terus kenapa banyak yang bannya bocor?" tanya Bu Eris penasaran.
 
Peri Jalanan menghela napas, "Ada makhluk jahat yang menebar paku di jalanan.  Dia ingin membuat orang-orang kesusahan dan marah."
 
"Siapa dia?" tanya Bu Eris lagi.
 
Peri Jalanan menunjuk ke arah sebuah gang kecil di dekat warung Pakde Bento, "Dia bersembunyi di sana.  Dia takut dengan cahaya matahari."
 
Bu Eris langsung berlari menuju gang kecil itu, diikuti oleh Pakde Bento dan para pengendara motor lainnya.  Mereka berteriak memanggil makhluk jahat itu, namun tidak ada jawaban.  Hanya terdengar suara gemerisik daun kering yang tertiup angin.
 
"Dia sudah kabur!" teriak Pakde Bento.
 
Bu Eris tidak menyerah.  Ia terus mencari di dalam gang kecil itu.  Akhirnya, ia menemukan sebuah kotak kayu kecil yang tersembunyi di balik tumpukan sampah.  Kotak itu mengeluarkan cahaya redup yang aneh.  Bu Eris membuka kotak itu dengan hati-hati.  Di dalamnya, terdapat sebuah paku kecil yang berkilauan seperti emas.  Paku itu mengeluarkan aura jahat yang mengerikan.
 
"Ini dia! Paku jahatnya!" teriak Bu Eris.
 
Pakde Bento langsung mengambil paku itu dan membuangnya ke dalam sumur di dekat warungnya.  Seketika, cahaya redup di dalam gang kecil itu menghilang.  Udara terasa lebih segar dan langit tampak lebih cerah.
 
"Alhamdulillah, paku jahatnya sudah hilang," ucap Pakde Bento dengan lega.
 
Peri Jalanan muncul kembali, kali ini dengan senyum yang lebih cerah.  "Terima kasih, kalian telah menyingkirkan paku jahat itu.  Jalanan akan kembali aman dan lancar."
 
Sejak hari itu, jalanan di sekitar simpang empat Surodinawan kembali ramai dan lancar.  Pakde Bento dan para pengendara motor lainnya kembali merasakan kedamaian dan kebahagiaan.  Mereka semua tahu bahwa Peri Jalanan akan selalu menjaga jalanan agar tetap aman dan lancar.
 
Kisah Pakde Bento dan Peri Jalanan menjadi legenda di Kota Mojokerto.  Kisah itu mengingatkan orang-orang bahwa kebaikan selalu menang atas kejahatan, dan bahwa kekuatan magis selalu ada di sekitar kita, jika kita mau melihatnya dengan hati yang terbuka.

Penulis DION.
ini kisah nyata seperti dongeng, manakala ada yang sama hanya kebetulan belaka 
Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode