Kiai Asep: Ulama', Humor, dan Bandung Bondowoso ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Kiai Asep: Ulama', Humor, dan Bandung Bondowoso

-

Baca Juga

"Kiai Haji Asep Syaifuddin Chalim, pemimpin Pondok Pesantren AMANATUL UMMAH, memiliki aura kharismatik yang memikat.  Namun, di balik wibawanya sebagai ulama, tersembunyi sisi humor yang tak terduga. Salah satunya terlihat saat dia berdoa di desa Bandung, Mojokerto..."

Kiai Haji Asep Syaifuddin Chalim, pemimpin kharismatik dan dermawan dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, adalah seorang pria dengan banyak bakat. Beliau adalah seorang ulama yang dihormati, pendidik yang berdedikasi, dan, ternyata, seorang ahli humor.

Di balik garis-garis wajahnya yang menua, seseorang masih bisa melihat sekilas pria muda yang tampan yang pernah dia miliki. Kharismanya bersinar, terutama ketika dia sedang berkampanye. Baru-baru ini, saat berkampanye untuk calon Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra (yang dikenal sebagai Gus Barra) dan Muhammad Rizal Ocktavian (yang akrab disapa Mas Rizal), Kiai Asep memberikan sentuhan lucu selama doanya.

Berdiri di desa Bandung, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Kiai Asep, yang juga putra pendiri Nahdlatul Ulama dari Majalengka, Jawa Barat, memulai doanya dengan sentuhan jenaka. Dia mengucapkan nama desa itu sebagai "Bandung Bondowoso," membuat seluruh hadirin tertawa terbahak-bahak.

"Ya Allah," doanya, "berkahi desa Bandung Bondowoso ini, jadikanlah tanah yang makmur dan subur, tempat yang penuh kelimpahan dan kedamaian. Semoga penduduknya beriman dan taat, anak-anak mereka saleh dan salehah..."

Nama yang diperpanjang, "Bandung Bondowoso," terus menggelitik tulang lucu para hadirin sepanjang doa. Bahkan setelah kampanye politik berakhir, penduduk desa tidak bisa berhenti terkekeh tentang desa mereka yang diberi nama baru seperti aji kesaktian Raden Werkudoro yang legendaris, prajurit Pendawa dari epos Ramayana.

Kemampuan Kiai Asep untuk menenun humor ke dalam doanya adalah bukti kepribadiannya yang unik. Dia adalah pria yang menganggap serius agamanya, tetapi tidak menganggap dirinya terlalu serius. Dia memahami kekuatan tawa dan menggunakannya untuk terhubung dengan orang-orang, membawa kegembiraan dan cahaya bahkan dalam momen yang paling serius.

Jadi, lain kali Anda mendengar nama "Bandung Bondowoso," ingatlah Kiai Asep yang kharismatik, pria yang membawa humor dan sentuhan magis ke desa Bandung. Dia mungkin seorang pemimpin agama, tetapi dia juga seorang ahli hal yang tidak terduga, mengingatkan kita bahwa bahkan dalam hal yang paling serius, sedikit tawa dapat berjalan jauh.

Kiai Asep suka memborong makanan untuk warga masyarakat yang mendengarkan ceramahnya, terutama makanan bakso. Tidak tanggung-tanggung, Romo Kiai Asep selalu memborong dua rombong bakso untuk diberikan kepada masyarakat sekitar, terutama anak-anak.

" Tolong carikan tukang bakso 2 rombong, akan saya tebas (beli semua). Kasihkan kepada anak-anak, sebab anak anak suka jajan," kelakarnya. Usai memborong bakso, Kiai suka humor itu turun dari ceramahnya dan balik ke acara selanjutnya.

Penulis.   : DION

Editorial.  : DJOSE


Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode