Penyidik KPK Datang di Mapolres Gresik Jawa Jawa sekitar pukul 09.00 WIB, Rabu 21 Agustus 2024. Periksa 20 orang Ketua kelompok masyarakat (POKMAS) dalam dugaan kasus bantuan dana hibah DPRD Propinsi Jawa Timur Yang Menjadikan Pimpinan DPRD Propinsi Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak menjadi terpidana korupsi 

GRESIK, DETAK INSPIRATIF - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periksa 20 orang ketua kelompok masyarakat (pokmas) yang diduga terlibat dalam kasus dana hibah dewan propinsi Jawa Timur.

Pemeriksaan dilakukan di Polres Gresik Jawa Timur siang ini Rabu 21 Agustus 2024. 

Kasus dugaan penyelewengan dana hibah DPRD Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2019 – 2022 terus bergulir.

Setidaknya ada 19 ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) dan satu orang pengiring dari Bawean Gresik yang sudah menerima surat panggilan dari KPK untuk dimintai keterangan di Polres Gresik siang ini.

“Semuanya ada 20 orang yang dipanggil, 19 pokmas dan satu orang pengiring, ” kata Didi ketua Pokmas Nur Jingga asal desa Tanjungori Kecamatan Tambak.

Didi sendiri tercatut namanya sebagai saksi dalam panggilan KPK tersebut karena sebelumnya pernah ditunjuk menjadi ketua Pokmas Jingga di desanya, namun belakangan dirinya tidak aktif dan diganti oleh orang lain.

Sehingga lanjut Didi, dirinya tidak pernah mengetahui kelanjutan pokmas jingga selanjutnya, mulai proses pencairan dana hingga pengerjaan kegiatannya.

Adapun terkait dirinya yang dipanggil olek KPK, menurut Didi kemungkinan penyidik KPK mengacu pada proposal pengajuan pertama sehingga namanya masih ada disitu.

“Saya juga tidak tahu, kenapa saya yang dipanggil, mungkin karena karena pengajuan pertama ada nama saya di situ, “tuturnya.

Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika ketika dikonfirmasi via WhatsApp membenarkan ada pemeriksaan di Polres Gresik Jawa Timur saat ini terkait kasus dana hibah DPRD propinsi Jawa Timur. (DION)