MOJOKERTO, Desa Kebon Tunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto Jawa Timur terancam terisolir. Pasalnya, kondisi saat ini jembatan penghubung antar desa setempat mengalami abrasi (ambrol) di penyangga sebelah barat. Jembatan yang dibangun secara swadaya tahun 2009 oleh pemerintah desa dan warga setempat, berfungsi untuk aktivitas dan mobilitas menuju fasilitas kesehatan puskesmas, mengurus administrasi ke kantor Kecamatan setempat, menuju ke tempat sekolah dan menuju ke jantung perkotaan.

Dikatakan oleh Siandi Kepala Desa, Desa Kebon Tunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Kondisi jembatan penghubung antar desa itu, manakala tidak segera diperbaiki. Dikuatirkan, ketika kondisi sungai meluap jembatan tidak mampu bertahan dan putus. Maka seluruh komponen masyarakat desa Kebon Tunggul akan lumpuh. 

" Kita berharap dari pihak terkait, Pemkab Mojokerto Jawa Timur mengambil langkah strategis dengan segera melakukan rehabilitasi jembatan penghubung antar desa itu," ujar Kades yang baru saja menerima penghargaan dari Pemkab Mojokerto sebagai Lokasi Program Kampung Iklim Kategori Utama.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto Yo’ie Afrida Soesetyo Djati kepada DETAK INSPIRATIF mengatakan, pihaknya sudah meninjau lokasi dan melakukan koordinasi dengan Kepala Daerah, Sekda serta steak holder terkait untuk segera merespon laporan dari Kepala Desa Kebon Tunggul tersebut.

" Secepatnya kita respons dan segera kita perbaiki," tutur nya.

Seperti diketahui, tim BPBD Kabupaten Mojokerto sudah mendatangi lokasi dengan steak holder setempat, Camat, perangkat desa dan juga Dinas PUPR bidang jembatan. Untuk melihat sejauh mana kondisi jembatan penghubung antar desa di Desa Kebon Tunggul Gondang tersebut mengalami abrasi. 

Untuk melakukan perbaikan rehabilitasi kondisi jembatan rusak, Pemkab Mojokerto bisa menggunakan anggaran strategis yakni, anggaran sifat nya untuk bencana atau anggaran tidak tidak terduga. Mengingat jembatan penghubung antar desa di Desa Kebon Tunggul Kecamatan Gondang itu sangat fital. Sebagai akses kehidupan masyarakat desa setempat untuk beraktivitas sehari-hari. (DI)