PRESTASI JEBLOK TIM PUTRI BOLA VOLI PETROKIMIA MUNDUR DARI PROLIGA 2019
-Baca Juga
Tim putri Gresik Petrokimia dipastikan mengundurkan dari Proliga 2019.
Pengunduran diri Petro memang sangat mengejutkan. Sebab, mereka tidak pernah
absen sejak Proliga pertama kali digelar 2002 lalu.
Pengumuman pengunduran diri Petro dilakukan dalam rapat Proliga di Sekretariat PP. PBVSI di Jakarta,
Kamis (8/11) siang. "Sangat disayangkan memang mundurnya Petrokimia
ini," ujar Direktur Proliga, Hanny S. Surkatty.
Menurut Hanny, masa persiapan yang belum tuntas disebut sebagai alasan
pengunduran diri klub milik PT Petrokimia Gresik itu. Sebelum mundur dari
Proliga 2019, Petro mencatat hasil buruk di Livoli 2018. Mereka harus
terdegradasi ke Divisi Satu.
Perlu diketahui, Petro merupakan salah satu tim lawas di Proliga.
Mereka sudah berpartisipasi sejak ajang ini dimulai 2002 lalu. Hingga Proliga
2008 kemarin, hanya ada dua tim lawas yang bertahan, yakni Petro dan Surabaya
Samator.
Dengan mundurnya Petro, maka jumlah peserta untuk kategori Putri
berkurang menjadi lima tim. Kelima tim putri antara lain Jakarta Pertamina
Energi, Jakarta Elektrik PLN, Jakarta Popsivo Polwan, Jakarta BNI 46, dan
Bandung Bank bjb Pakuan.
Sementara itu, walaupun Petro mundur, namun agenda Proliga di GOR Tri
Dharma, Gresik, 14-16 Desember 2018 dipastikan tetap berjalan dengan Jakarta
Garuda sebagai host. Selain Gresik, Proliga 2019 akan hadir di Jogja, Bandung,
Pekanbaru, Palembang, Solo, Kediri, dan Malang.
Mundurnya tim voli perempuan Gresik Petrokimia ini karena tim yang
dibiayai pabrik pupuk ini sejak ikut kompetisi tidak pernah menikmati gelar
juara. Padahal Proliga telah dimulai 19 tahun lalu.
Ketua Umum persatuan Bola Voli Gresik Petrokimia dr Singgih Priyanto
mengatakan, mundurnya Gresik Petrokimia telah dipikir mendalam. Alasannya memang
bukan rahasia lagi bahwa, prestasinya kurang bagus. Padahal managemen sudah
susah payah membenahi klub ini.
Mulai mendatangkan pemain top hingga pelatih kelas internasional.
Seperti Li Qui Jang, Mashudi, dan terakhir Victor Laiyan. Namun prestasi tetap
berhenti di tempat. "Oleh karena itu, managemen berniat menghentikan
kiprah voli untuk sementara," kata dr Singgih. (*)