TEROR dan TEROR, aksi terorisme di negeri ini masih tumbuh subur.

Meski, puluhan pengikut terorisme berhasil digagalkan. Keadaan ini tentunya akan membuat masyarakat  kuatir.

Terutama dunia investasi.

Masih adanya sel-sel terorisme di negeri ini, akan menjadikan para penanam modal asing ( PMA) akan berpikir untuk menanamkan modalnya.

Seakan negeri ini tidak lepas dari teror. Teroris yang sekarang mempunyai pola menyerang. Terutama kepada aparat kepolisian.

Pada hari ini, tim Detasemen khusus kembali menggagalkan pergerakan teroris yang diduga dari unsur organisasi Jamaah Anshorut Daulla ( JAD ), di Subang Jawa Barat.

Tim Densus 88 anti teror Mabes Polri, menembak mati terduga  teroris Muklis warga jalan Husen Syahbana Kelurahan Mulyasari RT.22 RW.09. Kecamatan Pamanukan Subang Jawa Barat.

Tempat kejadian perkara penembakan terduga teroris di jalan E. Tirtapraja Pamunakan dekat gereja Bethel Indonesia dibawah flyover Pamanukan.

Terduga teroris Muklis tergabung dalam kelompok JAD HAURGEULIS Indramayu dan Subang.

Mereka para teroris Indonesia akan melakukan aksi Amaliah pada saat pilkada serentak 27 Juni 2018.

Dari kejadian tersebut petugas mengamankan barang bukti berupa, pisau dan tas ransel yang berisi bahan peledak.

Terduga teroris Muklis ditembak mati ditempat, disebabkan melawan petugas dengan melempar bahan peledak.

Saat ini, jenazah terduga teroris Muklis dibawa ke RS Polri Kramatjati dan barang bukti yg diduga bahan peledak sedang dilakukan analisa dan didisrupter oleh tim penjinak bom Brimob Polda Jabar yang siaga di Pospam Cikopo  Puwakarta. ( MJ-1)